Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perahu Penyeberangan Terbalik di Penjaringan, Dua Orang Tewas

Sebuah perahu dayung yang biasa digunakan warga Kampung Akuarium untuk menyeberang ke Luar Batang, Jakarta Utara, tenggelam pada Minggu, 31 Juli 2016. Kecelakaan itu menyebabkan 2 orang meninggal dan 3 lainnya terluka.
Ilustrasi/Shutterstock
Ilustrasi/Shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah perahu dayung yang biasa digunakan warga Kampung Akuarium untuk menyeberang ke Luar Batang, Jakarta Utara, tenggelam pada Minggu, 31 Juli 2016. Kecelakaan itu menyebabkan 2 orang meninggal dan 3 lainnya terluka.

Kepala Humas Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Muhammad Sungkono menjelaskan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. "Satu di antara korban meninggal adalah balita berusia 8 bulan," kata Sungkono saat dimintai konfirmasi pada Minggu, 31 Juli 2016.

Balita itu diketahui bernama Mohamad Ampibi, yang sebelumnya kritis di rumah sakit. Sedangkan korban meninggal lain masih diidentifikasi polisi. Ciri-cirinya, memiliki tinggi badan 179 sentimeter, berambut putih, berkemeja batik, bercelana hitam, dan usia sekitar 55 tahun.

Sungkono menjelaskan, ada tiga korban lain yang masih dirawat di Rumah Sakit Atma Jaya, Jakarta. Mereka adalah Suleman 65 tahun, Nurhayati (52), dan Kusnuil Fauziah (6).

Perahu tersebut diduga kelebihan beban sehingga terguling dan tenggelam. Hal ini menyebabkan penumpangnya jatuh ke dalam Sungai Pakin.

Dia menceritakan, awalnya warga Kampung Akuarium dan Pasar Ikan bakal menghadiri kegiatan di Masjid Luar Batang. Kata dia, ada ratusan warga bekas penggusuran yang saat itu hendak menyeberang. 

Biasanya mereka sehari-hari menggunakan sampan untuk menyeberangi sungai karena jembatan telah dirobohkan pemerintah.

Sampan penyeberangan di sungai itu hanya satu. Untuk sekali angkut, biasanya perahu memuat 10 orang. Tapi, karena banyak orang yang antre, pengemudi memuat rata-rata 15 orang untuk sekali angkut.

Kepolisian saat ini masih memeriksa sejumlah saksi dan pengemudi sampan, Fredy. Belum diketahui adanya unsur kelalaian dalam kecelakaan ini. Polisi juga masih memeriksa tempat kejadian perkara.

Sebelumnya, jembatan tersebut dirobohkan pemerintah pada awal Juli lalu. Alasannya, akan dibangun turap penahan air laut. Sehari-hari aktivitas warga Kampung Akuarium dan Pasar Ikan bergantung pada sampan penyeberangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper