Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA DKI: PBNU, Waspadai Skenario Adu Domba!

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Rumadi Ahmad mengingatkan warga mewaspadai skenario adu domba menjelang Pilkada DKI.
Infografis Pilkada DKI Jakarta 2017/Antara
Infografis Pilkada DKI Jakarta 2017/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Rumadi Ahmad mengingatkan warga mewaspadai skenario adu domba menjelang Pilkada DKI.

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/10/2016), Rumadi menegaskan, bahwa ada kelompok yang sengaja memanfaatkan pernyataan cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu yang memicu kontroversi, untuk tujuan di luar Pilkada DKI.

Sebenarnya, kata Rumadi, situasi pascakontroversi pernyataan Ahok mengenai Surat al-Maidah sudah mulai mereda setelah Ahok minta maaf secara terbuka atas ucapannya yang dianggap menyinggung umat Islam. Tokoh-tokoh agama ternama juga menanggapi positif permintaan maaf itu. Semua itu menjadikan situasi yang semua penuh ketegangan mulai mereda.

Tapi, belakangan situasi kembali memanas, terutama setelah MUI mengeluarkan pernyataan sikap yang pada intinya menyatakan Ahok telah melakukan penistaan agama.

Situasi tambah semakin memanas karena sebuah stasiun TV swasta menggelar acara dialog secara live kurang lebih 4 jam, dengan tema “Setelah Ahok Minta Maaf”.

Berkembang juga berita, besok pagi, Jumat (14/10/2016), akan ada aksi besar yang dimulai dari Masjid Istiqlal, dengan tema “Tangkap Ahok Penista Agama”.

Situasi ini menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran, sehingga Gereja Katedral yang letaknya di sebelah Masjid Istiqlal merasa perlu membuat imbauan khusus kepada jemaatnya agar besok hari itu tidak mendekat ke kawasan Katedral, jika tidak ada keperluan mendesak.

“Saya menduga ada kelompok-kelompok yang mengambil untung dari situasi untuk merusak sendi-sendi kehidupan bangsa. Hal ini dilakukan dengan mengadu domba antara umat Islam dan non-Islam, bahkan antar sesama umat Islam yang mempunyai halauan yang berbeda. Mereka akan menunggangi organisasi-organisasi keagamaan, untuk memuluskan agenda adu dombanya,” jelasnya.

Rumadi menyebut, tidak terlalu sulit mengenali kelompok itu. Mereka, katanya, bukan saja benci pada Ahok, tapi juga benci tatanan negara, benci pada Pancasila, benci pada NKRI, yang dianggap sebagai sistem negara thagut.

“Anasir-anasir kelompok radikal akan berkumpul dengan memanfaatkan persoalan Ahok menjadi pintu masuknya. Namun, yang dituju bukan soal Ahok, tapi lebih besar dari itu,” tegasnya.

Karena itu, dia mengingatkan, waspada dengan skenario adu domba yang sudah mulai terasa. Bukan soal Ahok dan Pilkada DKI, tapi soal keutuhan bangsa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper