Bisnis.com,BANDUNG--Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengakui banjir yang melanda kawasan Bekasi mulai meluas per Selasa (21/2/2017) ini.
Heryawan mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar terkait banjir yang terjadi sejak Minggu (19/2/2017) tersebut. "Mudah-mudahan bisa segera kita antisipasi," katanya di Gedung Sate, Bandung.
Berdasarkan laporan banjir yang menyergap 14 perumahan di Kota Bekasi tersebut terjadi karena banyak komplek yang dibangun di bawah permukaan sungai. "Ada 10 perumahan di sana yang dibangun di bawah permukaan sungai, itu penyebabnya," tuturnya.
Menurutnya kondisi ini tentu berbahaya mengingat saat hujan deras dan sungai meluap maka air langsung tumpah ke perumahan. "Oleh karena itu kita antisipasi lewat pompa-pompa. Insya Allah kita antisipasi, logistik bencana dan lain-lain ga ada masalah," paparnya.
Heryawan memastikan logistik sudah dikirim lewat Dinas Sosial, BPBD wilayah terkait. Di lapangan juga tim sudah melakukan mitigasi bencana. Kini pekerjaan rumah pihaknya menghentikan air. "Pompa juga tidak bisa difungsikan kalau airnya masih melimpah. Saya kira ini Bekasi memang parah," ujarnya.
BNPB melaporkan, banjir yang melanda kompleks perumahan di Kota Bekasi sejak Minggu (19/2/2017) pukul 12.30 Wib, hingga saat masih menggenangi ribuan perumahan di 14 komplek perumahan.
BPBD Kota Bekasi melaporkan banjir justru bertambah tinggi karena kondisi hujan masih terus berlangsung.
Banjir terpusat di Kota Bekasi Kec. Bekasi Timur Kel. Margahayu dan menerjang Perum Dosen IKIP, Perum Surya Mandala Bekasi Selatan,
Mutiara Gading Timur (MGT), Pondok Timur Indah (PTI), Pondok Ungu Permai (PUP), Perum Nasio, Perum Duta, Indah Perum Interup Asri Jati Waringin Pondok Hijau, Permai Pondok Chandra, Melati Harapan Mulya, Perum Bougenvil, Perum Griya Jatisari, Komplek Buana Risma Jln. Jatiluhur.
BPBD mencatat ada 119 jiwa mengungsi di nasio Jatiasih dan 160 jiwa mengungsi di Kalibaru.