Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tanggul Kali Bekasi Ambles, 2 Ruangan SD Pekayon Dikosongkan

Tanggul Kali Bekasi di halaman Sekolah Dasar Negeri Pekayon VI, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, ambles.
Pekerja menyelesaikan pengerjaan perbaikan tanggul sungai Bekasi yang runtuh akibat terjangan banjir di kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat/Antara
Pekerja menyelesaikan pengerjaan perbaikan tanggul sungai Bekasi yang runtuh akibat terjangan banjir di kawasan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat/Antara

Bisnis.com, BEKASI - Tanggul Kali Bekasi di halaman Sekolah Dasar Negeri Pekayon VI, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, ambles.

Guru SND Pekayon VI Ratna Adelina menduga tanggul kali ambles karena tanah di bawahnya tergerus arus kali berarus deras.

“Kejadian terjadi sejak pekan lalu,” kata Ratna, Rabu (1/3/2017).

Awalnya, kata Ratna, halaman belakang yang terbuat dari paving blok amblas ketika Kota Bekasi diguyur hujan terus menerus pada Minggu (19/2/2017).
Pada saat bersamaan, debit air kali meningkat.

“Tanah di halaman belakang sekolah ambles,” ujar Ratna.

Selang dua hari kemudian, amblasnya tanah semakin parah, bahkan merembet ke tanggul yang terbuat dari sheet pile tersebut. Karena khawatir, pihak sekolah lalu mengosongkan bangunan dua lantai yang terdapat empat ruang kelas.

“Kegiatan belajar mengajar dipindah ke ruang di depan,” ucap Ratna.

Berdasarkan pengamatan, tanah di halaman belakang sekolah ambles, bahkan di bagian pojok kiri tanggulnya sudah turun hingga satu meter. Sedangkan, teras belakang yang berdekatan dengan tembok bangunan dua lantai miring.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Dicky Irawan mengatakan sebanyak dua titik tanggul bagian bawahnya tergerus arus air.

Satu lagi berada di Jalan Cipendawa, Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu.

“Dua titik itu berada di tikungan,” kata Dicky.

Dicky mengatakan, semua tanggul Kali Bekasi yang berada di tempat berkelok berpotensi longsor atau ambrol. Sebab, kelokan terus menerus diterjang arus, apalagi jika debitnya cukup tinggi.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat, karena kewenangan kali itu di Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane,” kata Dicky.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper