Kabar24.com, TANGERANG - Untuk memastikan kondisi terus kondusif, aparat gabungan di Kota Tangerang tetap berpatroli usai tercapainya kesepakatan damai antara sopir ojek online dan sopir angkot.
Petugas gabungan terdiri dari unsur kepolisian, TNI dan Pemkot Tangerang, Banten, melakukan patroli keamanan dan sosialisasi hasil kesepakatan perdamaian antara pengemudi angkutan umum dan ojek dalam jaringan (online) pascabentrok Rabu (8/3).
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan di Tangerang, Kamis (9/3/2017) mengatakan pihaknya akan melakukan patroli gabungan ke seluruh wilayah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Terkait insiden bentrokan antara sopir angkutan umum dan pengemudi ojek "online", menurut dia, telah dilakukan kesepakatan perdamaian melalui surat yang ditandatangani bersama.
"Intinya, semua pihak akan menjaga keamanan bersama dan tidak main hakim sendiri dalam menjaga kondusivitas di Kota Tangerang," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah juga menambahkan agar seluruh pihak menahan diri dan tak mudah terbawa isu.
Ia bersama kepolisian dan TNI akan mengusut kasus hukum yang ada.
Begitu juga dengan korban yang mengalami luka-luka dan kendaraan rusak akan dibantu oleh pemerintah.
"Saat ini, tugas kami adalah menjaga kondusivitas keamanan di Kota Tangerang dan aktivitas bisa kembali berjalan normal seperti biasa," ujarnya.
Pada Rabu (8/3) terjadi bentrokan antara sopir angkutan umum dan ojek online di Kota Tangerang.
Bentrokan berawal dari demo sopir angkutan umum yang menolak keberadaan transportasi online di Kota Tangerang karena mengurangi pendapatan mereka.
Dalam aksinya, para sopir melakukan razia pengemudi ojek online hingga berujung kekerasan.
Tidak terima rekannya terkena razia dengan kekerasan, ratusan pengemudi ojek online kemudian balik melakukan razia angkot hingga terjadi bentrokan di Jalan Moh Toha, Sangiang Jaya.
Sejumlah angkot pun mengalami kerusakan terutama pada bagian kacanya.