Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengisyaratkan agar saham PT Delta Djakarta Tbk., untuk tidak dijual oleh pasangan pemenang Pilkada DKI 2017 Anies-Sandi.
"Kalau menurut hemat kami, ya terserah nanti. Kalau kami, ya tidak, karena cukup menguntungkan, dan kita anggap cukup bagus gitu ya," ujar Djarot di Balai Kota, Kamis (4/5/2017).
Menurutnya, PT Delta Djakarta, perusahaan produsen bir tersebut cukup besar berkontribusi terhadap pendapatan anggaran daerah DKI.
Dia mengatakan, kontribusi terhadap PAD DKI Jakarta dari PT Delta mencapai sekitar Rp40 miliar per tahun. Selain itu, perseroan juga membagikan deviden terhadap pemerintah.
"Terlepas dari itu memproduksi bir. Tapi, bagaimana pun juga, meski dijual kan bir tetap berproduksi. Sebetulnya, yang harus kita awasi itu adalah minuman keras, itu haram ya," katanya.
Menurutnya, kontribusi PAD dari Delta ke Pemprov DKI memang tidak sebesar dari sektor pendapatan lain. Namun, katanya, dibanding BUMD lain, sumbangsih Delta untuk pendapatan DKI dinilai cukup.
Baca Juga
"PT Delta termasuk yang paling baik, daripada misalnya ada yang harus dijual terlebih dahulu itu misalnya saham transportasi taksi, PT Ratax Armada dan PT Cemani Toka distributor tinta," paparnya.
Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis.com, Ketua Tim Sukses Anies-Sandi, Mardani Ali Sera, mengatakan rencana penjualan saham perusahaan produsen bir tersebut akan dilaksanakan ketika Anies-Sandi resmi menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI pada Oktober mendatang.
"Kami ingin Pemprov DKI berinvestasi di sektor-sektor bermanfaat saja. Jadi kami ingin ada keberkahan [dalam setiap usaha yang dijalankan pemda]," ujarnya.
Dia menjelaskan ,ke depan pihaknya akan menjual semua saham PT Delta Djakarta Tbk., dan memikirkan untuk menjajaki usaha lain yang dijalankan badan usaha milik daerah (BUMD) yang lebih bermanfaat dan berkah untuk pemda dan masyarakat.
Namun, pihaknya membantah rencana penjualan saham tersebut sebagai langkah menjadikan Jakarta bersyariah di bawah kemepimpinan Anies-Sandi ke depan.
"Kami menjual saham perusahaan bir ini bukan agar Jakarta lebih syar'i. Ini hanya menjalankan komitmen saja, termasuk merealisasikan program-program Anies-Sandi lainnya," paparnya.