Bisnis.com, JAKARTA -- Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1438 H tinggal menghitung hari, dan tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan peluang tersebut untuk menjual bedug agar dapat digunakan pada saat malam takbiran.
Seperti yang dilakukan oleh Sulaeman, salah satu pedagang bedug di sepanjang Jl. KH. Mas Mansyur Jakarta Pusat yang memanfaatkan momentum hari raya lebaran untuk berjualan bedug. Menurutnya, bedug paling banyak dicari pada saat H-1 lebaran.
"Sekarang sih yang beli masih belum banyak, tapi nanti satu hari sebelum lebaran, mulai banyak. Soalnya kan itu malam takbiran, banyak orang butuh bedug buat di masjid atau dipakai sendiri," tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Jumat (23/6/2017).
Bedug yang dijual pun bervariasi mulai dari yang paling kecil berdiameter kurang dari 50 cm dengan menggunakan kulit kambing dijual mulai dari Rp150.000 hingga yang paling besar berdiameter lebih dari 50 cm dijual hingga mencapai Rp1,7 juta.
"Itu baru yang kulit kambing, kalau bedugnya pakai kulit kambing lebih murah, tapi ada juga yang pakai kulit sapi. Harganya lebih mahal daripada bedug yang pakai kulit kambing," kata Sulaeman.
Menurutnya, bedug yang menggunakan kulit sapi memiliki daya tahan paling lama saat dipukul, jika dibandingkan bedug kulit kambing. Karena itu, dia mengatakan harganya pun tidak dapat disamakan.
Baca Juga
"Beda dong, lebih mahal sapi lah. Kan lebih kuat, terus gak gampang jebol kalau dipukul sekuatnya," ujarnya.