Bisnis.com, JAKARTA -- Menanggapi usulan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) mengenai penutupan kawasan Tanah Abang yang kerap dipenuhi oleh pedagang kaki lima menjadi kawasan pasar tumpah setiap hari Senin dan Kamis, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menolak usulan tersebut dengan alasan ketertiban lalu lintas.
Saefullah mengatakan ketertiban lalu lintas baik itu di jalan raya maupun jalur pejalan kaki harus dilaksanakan tanpa pengecualian.
"Kalau tertib itu harus setiap saat. Tidak boleh hanya Senin - Kamis, tidak boleh ada bebas," ujarnya di Balai Kota, Kamis (3/8/2017).
Menurutnya, jika diberikan pengecualian hingga penutupan jalan umum bagi PKL dikhawatirkan para pedagang akan menuntut lebih dari pemerintah.
"Kalau bebas dua hari, nanti minta tambah tiga hari, nanti minta empat hari. Tidak ada, pokoknya trotoar harus tertib. Apalagi di Tanah Abang, harus kita jaga betul," tukasnya.
Sebelumnya Lulung sempat berkomentar mengenai program Bulan Patuh Trotoar yang memprioritaskan hak pejalan kaki serta bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pengendara kendaraan roda dua.
"Harus tertib. Jangan ada lagi yang melanggar karena trotoar dibuat oleh kita dengan uang rakyat harus dijaga ketertibannya. Tak boleh ada lagi yang langgar," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Menurut Lulung, kawasan yang perlu diberikan perhatian khusus adalah kawasan sentra ekonomi seperti Jatinegara, Tanah Abang, dan Senen dimana fungsi jalur pejalan kakinya sering disalahgunakan oleh PKL.
Dirinya mengusulkan agar kawasan pasar Tanah Abang ditutup pada hari Senin dan Kamis untuk kemudian memberikan kesempatan bagi PKL untuk berjualan di sepanjang Jalan Jati Baru hingga pertigaan Jalan Petamburan.
"Hari lain enggak boleh dagang. Daripada mereka kucing-kucingan setiap hari, kedip-kedip mata Satpol PP-nya?," imbuhnya.