Bisnis.com, BEKASI - Warga Kota Bekasi kembali dibuat terkejut dengan fenomena di Kali Bekasi.
Pada Senin (3/9/2018), 3 buih tebal bak salju ‘menghiasi’ muka kali itu. Buih bahkan tak pecah selepas bendung Kali Bekasi dan mengundang risak Bekasi sebagai ‘Negeri di Atas Awan’ di media sosial.
“Sudah ada sejak Pukul 7 pagi,” kata Arif Fadillah, warga sekitar Bendung Bekasi di Jalan M. Hasibuan, Bekasi Selatan.
Dia menambahkan, “Limbahnya mungkin banyak.”
Faktanya, buih yang mirip salju atau awan itu bukan fenomena pertama di Kali Bekasi. Beragam rupa yang menandakan adanya pencemaran berat telah ditunjukkan di kali tersebut.
Berikut ini empat di antaranya:
1. Kali Bekasi Menghitam dan Berbau Menyengat
Fenomena ini terjadi pada Minggu, 12 Agustus 2018. Aliran Kali Bekasi mendadak menghitam dan mengeluarkan bau tak sedap.
Dinas Lingkungan Hidup menyebut penyebabnya karena endapan lumpur tebal naik ke permukaan. Akibatnya, PDAM Tirta Patriot menghentikan produksi air bersih karena limbah pada air baku tak bisa diurai. Sebanyak 51 ribu pelanggan mengalami krisis air bersih selama dua hari.
2. Kali Bekasi Berbusa dan Berbau Tak Sedap
Air di Kali Bekasi diduga kembali tercemar karena berbusa tebal dan menimbulkan bau tak sedap. Pencemaran yang terdeteksi pada Kamis (17/5/2018), ini menyebabkan banyak ikan mabuk lalu mengapung di muka sungai.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi kembali menyebut sumber pencemaran diduga berasal dari sedimentasi atau endapan lumpur di dasar kali yang naik. Pemicunya, debit sungai meningkat setelah hulunya di Bogor diguyur hujan deras.
3. Kali Bekasi ‘Bersalju' Tebal
Kali Bekasi tercemar menimbulkan busa cukup tebal Rabu (29/9/2018).
Pencemaran ini terparah karena busa itu muncul sejak dari hulu hingga ke hilir di wilayah kota itu. Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi mendapati sebuah perusahaan mencuci drum deterjen di wilayah Bogor.
4. Kali Bekasi Berubah Warna Menjadi Hijau-Biru
Air Kali Bekasi mendadak berubah warna menjadi hijau kebiruan. Indah? Jelas tidak karena ikan-ikan menggelepar dan mati. Dinas Lingkungan Hidup menyebut sumber warna berasal dari perusahaan pencucian jins, PT. Millenium Laundry, dan kini sudah disegel.