Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies: MRT Hasil Kerja Keras Presiden & Gubernur DKI Sejak 20 Tahun Silam

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyelesaian proyek moda raya terpadu (MRT) Jakarta tidak terlepas dari kontribusi para pemimpin Indonesia, khususnya DKI Jakarta sejak 20 tahun lalu.
(Dari kiri-kanan) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar, Kepala Masinis Nippon Sharyo Hitoshi Tezuka, Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi, dan Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjajal kereta dari Bundaran HI hingga depo Lebak Bulus, Jakarta, Senin (10/12/2018)./Bisnis-Feni Freycinetia
(Dari kiri-kanan) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar, Kepala Masinis Nippon Sharyo Hitoshi Tezuka, Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi, dan Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim menjajal kereta dari Bundaran HI hingga depo Lebak Bulus, Jakarta, Senin (10/12/2018)./Bisnis-Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penyelesaian proyek moda raya terpadu (MRT) Jakarta tidak terlepas dari kontribusi para pemimpin Indonesia, khususnya DKI Jakarta sejak 20 tahun lalu. 

Gubernur Anies mengatakan pemerintahannya berada di bagian akhir penyelesaian MRT dari sebuah proses yang panjang. "Sesungguhnya ini adalah perjalanan panjang dari banyak pemimpin dan lebih banyak lagi mereka yang bekerja di balik layar," katanya kepada Bisnis, Rabu (12/12/2018). 

Anies bercerita bahwa MRT digagas dan direncanakan sejak lebih dari 20 tahun lalu oleh Presiden BJ Habibie dan tim di Kementrian Negara Riset dan Teknologi Indonesia yang kemudian menugaskan Gubernur Surjadi Soedirdja di tahun 1995.  Namun, rencana proyek MRT tersebut berhenti karena krisis keuangan yang melanda Indonesia pada 1997. 

Selanjutnya, kegiatan proyek MRT dimulai kembali tahun 2002 pada saat periode kedua Gubernur Sutiyoso yang melaksanakan kajian kelayakan (feasibility study). Baru pada tahun 2005, MRT Jakarta ditegaskan menjadi proyek nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKI Jakarta saat itu yang masih di bawah Gubernur Sutiyoso bergerak bersama melakukan appraisal proyek MRT agar bisa dibiayai menggunakan pinjaman dari Pemerintah Jepang pada tahun 2005.

"Loan agreement batch pertama [diteken] pada tahun 2006. Loan Agreement kedua ditandatangani pada saat Gubernur Fauzi Bowo menjabat sebesar US$ 450 Juta. Ada usaha Dubes Yusuf Anwar dan timnya juga di situ," jelasnya. 

Satu tonggak lagi dilewati ketika PT MRT Jakarta dibentuk pada tahun 2008. Lalu tahun-tahun berikutnya diisi dengan usaha desain teknis, pengadaan lahan dengan segala kerumitannya, tender konstruksi dan peralatan elektrik dan mekanik untuk proyek MRT.

Dia menuturkan kala itu ada kerja keras Gubernur Fauzi Bowo dan jajarannya untuk meletakkan persiapan konstruksi proyek MRT itu.

Kemudian, Gubernur Joko Widodo, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur Djarot Saiful Hidayat melanjutkan pekerjaan proyek MRT pada fase konstruksi. Proses ini dimulai sejak Oktober 2013 hingga pertengahan 2017.  "Ketiga Gubernur memastikan proses berjalan baik, hingga akhir masa jabatan mereka," ungkap Anies. 

Dia menambahkan tugasnya sebagai Gubernur DKI yakni memastikan penuntasan perjuangan panjang dan kolosal proyek MRT yang sudah dirintis oleh pemerintahan sebelumnya. Anies juga harus memastikan sisa-sisa lahan yang belum terbebas agar bisa diselesaikan, memastikan setiap uji coba proyek MRT berjalan lancar, dan memastikan integrasi dan konektivitas antar moda disiapkan. 

Menurutnya, proyek MRT Jakarta merupakan kerja kolosal bangsa, bukan kerja satu-dua individu dan dalam rentang waktu yang cukup panjang.  "Apresiasi yang masyarakat sampaikan lewat saya merupakan apresiasi kepada setiap insan yang sumbangkan dirinya untuk ketuntasan MRT Jakarta," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper