Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

113 Titik Rawan Peredaran Narkoba di Jakarta

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengatakan ada 113 titik rawan peredaran narkoba di Ibu Kota.
Sejumlah pengunjung diskotek yang terjaring saat penggrebekan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), berbaris di Diskotek MG, Jalan Tubagus Angke, Jakarta, Minggu (17/12). Dalam penggerebekan tempat diskotek yang didalamnya terdapat laboratorium pembuat narkoba itu petugas BNN mengamankan 120 orang pengunjung diskotek yang terindikasi positif menggunakan narkoba serta sejumlah barang bukti. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Sejumlah pengunjung diskotek yang terjaring saat penggrebekan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), berbaris di Diskotek MG, Jalan Tubagus Angke, Jakarta, Minggu (17/12). Dalam penggerebekan tempat diskotek yang didalamnya terdapat laboratorium pembuat narkoba itu petugas BNN mengamankan 120 orang pengunjung diskotek yang terindikasi positif menggunakan narkoba serta sejumlah barang bukti. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta mengatakan ada 113 titik rawan peredaran narkoba di Ibu Kota.

Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Johnypol Latupeirissa mengatakan titik-titik tersebut tersebar di kawasan perkampungan hingga tempat-tempat hiburan.

 “Semua rata. Artinya, wilayahnya menyebar di DKI Jakarta,” kata Johnypol saat ditemui di kantor BNNP DKI Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).

 Johnypol menuturkan, peredaran barang haram di kawasan kumuh telah menjadi sebuah fenomena.

Para pengangguran di daerah-daerah kumuh kerap dimanfaatkan sebagai kurir oleh para bandar besar atau sindikat. Mereka diupah satu kantong narkoba setiap kali berhasil menjual barang itu dalam jumlah tertentu.

Para kurir ini akan menjual barangnya lewat jaringan-jaringan pribadi mulut ke mulut. Mereka juga acap menggunakan motif penjualan secara daring atau online. Sasaran para pengedar dalam skala kecil ini umumnya pekerja.

Menurut data yang dihimpun BNNP DKI Jakarta, pengguna narkoba mayoritas sudah memiliki pekerjaan. Angka pengguna narkoba dengan latar belakang pekerja tersebut mencapai 54 persen.

Pengguna yang masih menyandang status pelajar ialah 27 persen. Sisanya menganggur.

Adapun ditilik dari pendidikannya, rata-rata pengonsumsi narkotika ialah kelompok orang yang menyandang tamatan SMA. Sedangkan dari jenis kelaminnya, pengguna narkoba di Jakarta didominasi laki-laki.

“Perempuan 17 persen, sisanya laki-laki,” ucap Johnypol.

Saat ini, narkotika yang paling banyak beredar di Jakarta ialah jenis sabu-sabu, ganja, dan ekstasi. BNNP juga masih terus menyelidiki munculnya narkoba jenis baru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper