Bisnis.com, JAKARTA–Pemprov DKI Jakarta ajak masyarakat untuk mengupayakan berbagai langkah preventif untuk mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di DKI Jakarta.
Hal ini seiring dengan peningkatan curah hujan yang sangat berpengaruh pada perkembangan nyamuk yang menularkan penyakit DBD.
"Kami harap warga juga ikut berpartisipasi aktif melakukan PSN agar lingkungan bebas dari jentik nyamuk. Untuk mencegah wabah DBD, warga bisa menguras tampungan air dan memelihara tanaman yang efektif mengusir nyamuk atau membuat lavitrap atau perangkap untuk mencegah nyamuk berkembang biak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Widyastuti pada Minggu (20/1/2019).
Widyastuti pun meminta kepada masyarakat untuk memeriksakan diri ke puskesmas dan rumah sakit apabila mengalami demam sepanjang lima hingga tujuh hari.
Adapun pada awal 2019 hingga saat ini sudah tercatat 111 DBD, akan tetapi hingga saat ini belum tercatat kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut
Widyastuti juga telah memerintahkan kepada rumah sakit dan puskesmas untuk menyiapkan SDM dan sarana penunjang untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pasien DBD.
DBD pun diprediksi akan meningkat beberapa hari atau minggu setelah musim hujan pada awal tahun 2019 ini.
Hingga saat ini Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan persebaran DBD antara lain menerbitkan kebijakan pengenddalian DBD dengan berpedoman pada Perda DKI Jakarta No.6/2007 tentang Pengendalian DBS, melakukan pemantauan ketat melalui sistem berbasis web yang melibatkan 160 rumah sakit dan puskesmas di DKI Jakarta, pemberatasan sarang nyamuk dengan metode Self Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang telah dilaksanakan sejak 2010, melakukan pelatihan untuk Jumantik sekolah oleh puskesmas dan perguruan tinggi, dan melakukan kajian DBD dengan metode interdisipliner dan melibatkan berbagai institusi
Adapun kedepannya Pemprov DKI Jakarta melalui Dinkes akan melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan persebaran DBD yaitu dengan sosialisasi penyakit DBD melalui media sosial terutama tentang pengendalian melalui pemberatasan sarang nyamuk, peningkatan sistem kewaspadaan dini penyakit DBD melalui penguatan jejaring pelaporan kasus berbasis rumah sakit yang diperkuat dengan pengembangan model prediksi angka DBD berbasis iklim yang dapat diakses melalui bmkg.dbd.go.id.
Selanjutnya adalah dengan menginstruksikan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan deteksi dini dan tata laksana kasus DBD sesuai standar, dan menghimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pengendalian DBD satu minggu sekali.