Bisnis.com, JAKARTA–Dalam kesempatan kedua Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) ikut uji coba MRT, Jokowi menyempatkan untuk menyoroti beberapa kekurangan yang dimiliki oleh MRT.
Menurut Jokowi, akses untuk kaum disabilitas masih kurang karena jarak antara platform dengan kereta masih terlalu lebar.
Lebih lanjut, penanda jalan serta informasi masih kurang bisa dibaca karena terlalu kecil. "Ini koreksi-koreksi yang kita dengar dari para penumpang," kata Jokowi setelah mencoba MRT dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus dan dilanjutkan ke Stasiun Istora, Kamis (21/3/2019).
Jokowi pun yakin MRT sudah siap untuk beroperasi penuh. Namun, terkait kapan MRT akhirnya akan dioperasikan secara komersial tergantung kebijakan dari PT MRT Jakarta.
Minimnya kekurangan yang dapat disoroti dari MRT pun menurut Jokowi menunjukkan matangnya perencanaan PT MRT Jakarta dalam membangun sarana dan prasarana MRT
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebelumnya juga menyoroti kekurangan yang sama yaitu minimnya penanda informasi untuk pengguna MRT baik penanda stasiun maupun kabin kereta.
MRT pun masih belum dilengkapi penanda larangan seperti penanda larangan bersandar di pintu serta larangan makan dan minum di MRT maupun di ruang tunggu. "Di semua MRT dunia ada penandaan larangan makan dan minum," tutur Tulus, Rabu (20/3/2019).
Jokowi pun mengatakan pembangunan transportasi umum di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya tidak akan berhenti di MRT saja dan akan dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas transportasi umum lain yang terintegrasi satu sama lain.
"Ya nanti akan semakin banyak ditambah dengan electronic road pricing (ERP)," lanjutnya.