Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi catatan soal Moda Raya Terpadu (MRT) setelah tiga kali menjajal layanan transportasi umum terbaru di Jakarta.
Dalam sebuah pesan yang ia unggah melalui akun Instagram resminya pada Jumat (22/3/2019), Jokowi mengungkapkan sejumlah temuan yang ia rasakan saat menjadi penumpang.
"Ada beberapa catatan, di antaranya, papan penunjuk rute dan informasi di dalam gerbong MRT masih kurang," kata Jokowi.
Selain papan penunjuk rute, Jokowi juga menyoroti jarak antara peron dan kereta yang ia nilai masih terlalu lebar. Hal ini ia sebut dapat mempersulit kelompok disabilitas.
"Jarak antara kereta dan platform masih terlalu lebar dan bisa menyulitkan kaum disabilitas. Semua kekurangan ini akan kita benahi," tulis sosok yang kembali mencalonkan diri untuk periode kedua dalam Pemilu April 2019 itu.
Kendati masih ada kekurangan yang memerlukan perbaikan, Jokowi mengungkapkan secara keseluruhan MRT Jakarta siap beroperasi secara publik. Ia pun mengapresiasi integrasi antara layanan Transjakarta dengan MRT. Dengan hal itu, ungkapnya, masyarakat jadi mudah beralih ke transportasi umum.
Presiden Jokowi telah memastikan peresmian operasional MRT Fase I (Bundaran Hotel Indonesia-Lebak Bulus) bakal dilakukan pada 24 Maret mendatang.
Pada peresmian tersebut, Jokowi juga akan meresmikan groundbreaking MRT fase IIA yakni Bundara HI-Stasiun Kota.
Sebagai catatan, operasional MRT Fase I memiliki total 13 stasiun yang terbentang dari wilayah Jakarta Selatan sampai Jakarta Pusat. Seluruh stasiun tersebut, yakni Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Pasar Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran HI.
Untuk fase II, pembangunan akan dilakukan dalam dua tahap yakni fase IIA (Bundaran HI-Stasiun Kota) dan fase IIB (Stasiun Kota-Ancol).