Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

652 Pengendara Motor Ditilang karena Merokok

Polda Metro Jaya telah menindak 652 pengendara kendaraan roda dua yang kedapatan tengah merokok saat mengendari sepeda motor hingga Senin 1 April 2019 di wilayah DKI Jakarta.
Pengendara sepeda motor menggunakan aplikasi GPS (pelacak jalan) di gawainya saat berkendara di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Pengendara sepeda motor menggunakan aplikasi GPS (pelacak jalan) di gawainya saat berkendara di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/2/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Bisnis.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya telah menindak 652 pengendara kendaraan roda dua yang kedapatan tengah merokok saat mengendari sepeda motor hingga Senin  (1/4/2019) di wilayah DKI Jakarta.
 
Kasubdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Muhammad Nasir mengungkapkan 652 pengendara kendaraan roda dua itu ditindak sejak aturan tersebut mulai diberlakukan pada 11 Maret 2019 hingga 1 April 2019. 
 
Menurut Nasir, 652 pengendara tersebut ditindak berupa tilang karena melanggar Pasal 283 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
 
"Jadi sampai 1 April 2019, sudah 652 pelanggar yang kami tindak berupa penilangan karena dianggap mengganggu konsentrasi dan tidak wajar," tuturnya, Selasa (2/4/2019).
 
Pasal 283 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berbunyi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan atau melakukan kegiatan lain dan atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana penjara paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp750.000.
 
Nasir menjelaskan ratusan pelanggar lalu lintas itu dapat membayar denda pelanggaran ke BRI atau pengadilan setempat. Polisi tidak langsung melakukan penindakan berupa tilang, tetapi sebelumnya sudah diingatkan dan diberi imbauan kepada pengendara motor.
 
"Jadi merokok itu masuk ke dalam aktivitas yang mengganggu konsentrasi dan berpotensi untuk membahayakan keselamatan, etika dan prioritas," katanya.
 
 
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper