Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kualitas Udara di Jakarta Pagi Ini, (15/8/2019), Tidak Sehat

Kualitas udara di Jakarta pagi ini, Kamis (15/8/2019), menurut data pemantau kualitas udara AirVisual terpantau tidak sehat.
udara Jakarta dipenuhi polusi pada Selasa (2/7/2019)./Antara-Boyke Watra
udara Jakarta dipenuhi polusi pada Selasa (2/7/2019)./Antara-Boyke Watra

Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pagi ini, Kamis (15/8/2019), menurut data pemantau kualitas udara AirVisual terpantau tidak sehat.

Berdasarkan data pada pukul 07.00 WIB, Jakarta menempati peringkat kedua kota paling berpolusi di dunia. Tingkat polusi Jakarta pagi ini berada di bawah Kota Hanoi, Vietnam dan di atas Kota Riyadh, Arab Saudi.

Adapun indeks kualitas udara (air quality index/AQI ) Jakarta pagi ini berada di angka 158. Angka tersebut menunjukkan kualitas udara di Jakarta berada dalam kategori tidak sehat (151-200) dengan kandungan polusi PM2.5 sebesar 69,5 mikrogram/m³

Ambang batas normal yang ditetapkan World Health Organization (WHO) untuk kandungan polusi atau partikel debu halus PM2.5 adalah 25 mikrogram/m³. Sedangkan ambang batas normal polusi PM2.5 yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah 65 mikrogram/m³.

AirVisual mengimbau warga Jakarta untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan dan menghindari aktivitas di luar.

Data AQI diperoleh dari alat pemantau udara milik AirVisual yang ada di Kemayoran, Pegadungan, Pejaten Barat, Rawamangun, Mangga Dua, dan Kedutaan Amerika Serikat Jakarta Pusat.

AQI merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk mengukur tingkat keparahan polusi udara di sebuah kota. Indeks ini merupakan gabungan dari enam polutan utama, yaitu PM2.5, PM10, karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon (O3) di permukaan tanah.

Rentang nilai AQI adalah 0-500 dengan enam kategori, yakni bagus, sedang, tidak sehat bagi kelompok sensitif, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya. Makin tinggi nilai AQI, makin parah pula tingkat polusi udara di kota tersebut dan efeknya pun makin berbahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper