Bisnis.com, BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan bahwa wilayah Bogor, Jawa Barat belum memasuki musim hujan meskipun beberapa kali hujan deras terjadi hampir di sebagian wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.
Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cisarua Bogor Asep Firman Ilahi menyatakan, meski sempat terjadi hujan deras pada Selasa (15/10/2019), hal itu belum bisa dikatakan masuk musim hujan.
"Jadi jika suatu wilayah hujan baru tiga hari berturut turut belum bisa dikatakan sudah memasuki musim hujan," ujarnya kepada Antara, Rabu.
Menurutnya, fenomena itu disebabkan adanya faktor regional yang menyebabkan hujan seperti adanya perlambatan angin di sekitar khatulistiwa sehingga menyebabkan arah atau belokan angin di sekitar Jawa Barat dan Banten.
"Karena itu, ada perlambatan angin di sekitar khatulistiwa membuat potensi pertumbuhan awan hujan menjadi tinggi," katanya.
Maka, Asep menegaskan hujan yang terjadi di sebagian wilayah Bogor ini bukan berarti tanda-tanda dari peralihan musim kemarau ke musim hujan. Dia memberikan indikator peralihan musim, yakni terjadinya hujan secara berturut-turut selama 10 hari atau 1 dasarian.
"Kriteria memasuki musim hujan menurut versi BMKG adalah ditandai dengan keadaan hujan berturut-turut selama 1 dasarian, diikuti oleh 2 dasarian berikutnya," bebernya.
Asep mengatakan, prakiraan dari Stasiun Meteorologi BMKG Citeko, wilayah Bogor akan memasuki musim hujan pada dasarian ketiga di Oktober, tapi tidak menutup kemungkinan musim hujan tiba lebih awal.
Seperti diketahui, hujan deras mengguyur sebagian wilayah Bogor pada Selasa (15/10/2019) sore. Curah hujan yang tinggi bahkan menelan korban jiwa seorang pengendara motor, di kawasan Yasmin Kota Bogor akibat tertimpa batang pohon saat hujan deras.
