Bisnis.com, JAKARTA – PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta meniadakan layanan dua arah naik-turun penumpang di Halte Senen Sentral, Jakarta Pusat, karena terimbas proyek pembangunan Underpass atau Lintas Bawah Senen Extension.
Halte Senen Sentral berada tepat di bawah Lintas Atas (Flyover) Senen dan bagian perlintasan bus rute Kampung Melayu-Ancol dari dua arah. Halte tersebut juga menjadi tempat transit menuju Halte Senen.
Namun, ruas jalan sisi timur Senen Sentral atau arah ke Jalan Kramat Raya terdampak proyek pembangunan Lintas Bawah Senen Extension. Akibatnya, bus dari utara menuju Jln. Kramat Raya harus melewati Lintas Atas Senen sehingga tidak berhenti di Senen Sentral.
"Untuk ke arah Kampung Melayu, transit dulu di Halte Budi Utomo," kata seorang petugas Transjakarta, Sabtu (11/1/2020) malam.
Halte Senen Sentral pun hanya melayani bus dari arah selatan menuju Jalan Gunung Sahari. Pintu naik-turun penumpang terletak di bagian barat halte.
Bila penumpang di Senen Sentral hendak menuju Jalan Kramat Raya/Kampung Melayu maka menaiki dulu bus arah Jln. Gunung Sahari/Ancol untuk berhenti di Budi Utomo. Bus yang bisa ditumpangi adalah rute Kampung Melayu-Ancol.
Dari sana, penumpang balik lagi ke Jalan. Kramat Raya dengan bus rute Kampung Melayu-Ancol, Pulogadung-Kota, atau Kampung Rambutan-Ancol.
Jika hendak turun di Senen Sentral maka penumpang bisa berhenti dulu di Halte Pal Putih, Jln. Kramat Raya. Bus yang dinaiki untuk balik ke arah Senen Sentral adalah rute Kampung Melayu-Ancol.
Lintas Bawah Senen Extension akan menghubungkan Jln. Soeprapto menuju Jln. Senen Raya. Alhasil, kendaraan dari arah Cempaka Putih menuju RSPAD Gatot Subroto atau Plaza Atrium tidak lagi melalui persimpangan berlampu merah.
Berdasarkan pengamatan Bisnis.com, proyek tersebut dikerjakan mulai akhir 2019 dan ditargetkan selesai pada Desember 2020. Berdasarkan situs APBD DKI Jakarta, pembangunan menelan anggaran Rp121,2 miliar.