Bisnis.com, JAKARTA - Kawal Lingkungan Hidup Indonesia (Kawali) meramalkan Indonesia memiliki potensi kekurangan air dengan merebaknya wabah virus Corona atau Covid-19.
Ketua Kawali DKI Jakarta Mardian mengatakan kekurangan air, khususnya di DKI Jakarta, disebabkan oleh anjuran mencuci tangan selama 20 detik. Pasalnya, anjuran tersebut berkontribusi terhadap terbuangnya 1,5 liter air per orang per sesi.
"Jika satu keluarga lima orang anggota keluarga maka paling sedikit membuat 100 liter [air berrsih] per hari yang hanya untuk urusan cuci tangan saja, belum untuk kebutuhan lainnya," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (13/4/2020).
Oleh karena itu, Mardianto meminta agar pemerintah mengadakan sosialisasi terkait penggunaan air dalam mencuci tangan. Dia juga memberikan dua saran bagi pemerintah dan masyarakat untuk menjaga ketersediaan air tanah di tengah pandemi virus Corona.
Pertama, matikan sumber air saat menyabuni tangan selama 20 detik. Kedua, tidak membuka keran air terlalu lama.
"Jika hal ini dilakukan, maka masyarakat dapat ikut menjaga ketersediaan air," katanya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ketersediaan air di dalam tanah di mayoritas daerah pulau Jawa masih sekitar 80-100 persen.
Adapun, di sebagian besar pulau Madura, Kota Surabaya, dan bagian paling timur pulau jawa memiliki kadar air sekitar 60 persen hingga 80 persen, sedangkan sebagian kecil pulau Madura memiliki kadar air tanah 40 persen hingga 60 persen.