Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta bermula dari beberapa tempat kecil, menyebar sporadis, hingga kini telah mencapai lebih 11.000 orang terinfeksi Virus Corona.
Tengoklah laman Peta Kronologis di laman corona.jakarta.go.id. Beberapa kasus berasal dari klaster seperti Paloma Bistro yang tengah menggelar acara dansa, Klub Dansa Amigos, yang mendorong beberapa orang saling berdekatan satu sama lain.
Seperti diketahui Virus Corona menyebar lewat droplet, cairan yang keluar ketika bersin, batuk, bahkan saat berbincang dengan jarak dekat. Inilah kenapa penyebarannya sangat cepat.
Awalnya, kasus Covid-19 di DKI Jakarta didominasi oleh meninggalnya orang-orang tanpa diagnosis atau underdiagnosed.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah secara emosional mengungkap hal ini dalam keterangannya, Senin (30/3/2020), ketika data Dinas Pertamanan dan Hutan Kota menyebut angka pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19 mencapai 283 kasus per hari.
Hal itu terjadi, karena kemampuan tes Covid-19 di DKI Jakarta belum signifikan dan rumah sakit rujukan Covid-19 pun masih segelintir.
Terkini, secara kumulatif 2.004 pasien dari total 17.843 pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal. Sementara, orang dalam pemantauan (ODP) yang meninggal 148 dari 95.366 orang.