Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! 211 Anak di Bekasi Terpapar Virus Corona

Tidak semua kasus Covid-19 pada anak bersumber dari klaster keluarga yang menjadi tren saat ini.
Sejumlah siswa mengikuti sosialisasi penggunaan masker di Sekolah Tunas Global, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). Kegiatan tersebut sebagai upaya antisipasi Virus Corona pada usia dini dengan mengukur suhu tubuh saat memasuki sekolah dan mensosialisasi penggunaan masker yang benar saat sakit. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah siswa mengikuti sosialisasi penggunaan masker di Sekolah Tunas Global, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). Kegiatan tersebut sebagai upaya antisipasi Virus Corona pada usia dini dengan mengukur suhu tubuh saat memasuki sekolah dan mensosialisasi penggunaan masker yang benar saat sakit. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Bisnis.com, JAKARTA - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan selama masa pandemi Covid-19, terdapat 211 anak di wilayahnya yang terpapar virus Corona (Covid-19).

Dia mengatakan anak-anak yang terpapar itu tergolong anak berusia 0 - 19 tahun. Meski demikian, tidak ada catatan kematian kasus pada pasien anak.

"Itu data dari awal Maret sampai 6 September," katanya Rahmat di Bekasi, Selasa, (8/9/2020).

Menurut Rahmat, masyarakat usia produktif paling banyak terpapar virus Corona di Bekasi yaitu usia 20 - 49 tahun mencapai 55 persen. Selebihnya anak-anak dan usia rentang yaitu 50 tahun ke atas.

"Kasus laki-laki dan perempuan sama banyak," ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan, tidak semua kasus Covid-19 pada anak bersumber dari klaster keluarga yang menjadi tren sekarang.

"Ada anak yang positif tapi bapak dan ibunya tidak," kata Dezy.

Menurut Dezy, proses penularannya sama dengan kasus-kasus yang lain. Karena itu, aktivitas yang mengumpulkan anak belum bisa dilakukan demi mencegah terjadinya penularan virus antar anak.

"Sekolah juga tidak disarankan dalam waktu sekarang," ujarnya.

Dezy menampik ada kasus muncul dari sekolah yang sempat digelar simulasi kegiatan belajar mengajar tatap muka di enam sekolah beberapa waktu lalu. Pasalnya, kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Untuk mencegah penularan virus pada anak, pihaknya mengimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya.

"Interaksi harus diperhatikan, kalau bermain protokol kesehatan tetap seperti orang dewasa," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper