Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan cenderung bersikap lunak terkait sanksi denda bagi masyarakat yang menolak untuk divaksin Covid-19.
Sikap itu disampaikan ketika Anies mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proses vaksinasi Covid-19 terhadap pedagang dan pekerja di Pasar Tanah Abang, Rabu (17/2/2021).
“Ini baru awal, wong yang bisa divaksin itu baru 1.500 jadi kalau saat ini di kita kan menawarkan, ditawarkan kan diambil atau tidak kan?” tutur Anies saat ditanya potensi penolakan vaksinasi Covid-19 dari pedagang.
Anies berpendapat proses vaksinasi Covid-19 pada tahap awal di lingkungan pasar itu masih dalam proses anjuran.
Anies menerangkan, vaksinasi Covid-19 di lingkungan pasar itu berada pada fase undangan kepada masyarakat jika dibandingkan dengan rencana nasional.
Menurut Anies, tahapan ini bakal dilanjutkan sebagai bentuk baku vaksinasi Covid-19 di pusat-pusat pertokoan yang ada di Ibu Kota.
Baca Juga
Adapun, kegiatan vaksinasi di sejumlah pusat pertokoan itu bakal melibatkan Kementerian Kesehatan.
“Harapannya nanti semua pekerja di pusat perdagangan akan bisa mendapatkan vaksin mulainya dari Pasar Tanah Abang,” kata dia.
Di tempat yang sama, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan di Pasar Tanah Abang yang akan divaksin adalah pedagang di 5 blok. Sampai hari ini sudah didata ada 9.700-an calon penerima vaksin di Pasar Tanah Abang.
“Kita harapkan dalam 5 hari selesai semua,” kata Budi.
Karena sudah direstui BPOM, bahan vaksin Sinovac yang sudah diolah PT Bio Farma sudah bisa diberikan, termasuk kepada ke lansia.
“Jadi semuanya sudah boleh. Jadi hari ini lansia dan petugas publik akan mulai divaksin. Tadi pagi Pak Wapres [Ma'ruf Amin] juga sudah divaksin usia 80 tahun, harapannya bisa jadi motivasi para lansia untuk divaksinasi,” jelas Menkes.
Kemenkes menargetkan vaksinasi untuk pedagang ada 55.000 orang. Namun, itu baru data awal dan Kemenkes terbuka jika ada yang belum terdaftar dan berinisiatif mendaftarkan diri.