Bisnis.com, JAKARTA — Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan sejumlah kamar perawatan pasien positif Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sudah terlihat senggang.
“Tadi barusan kami lihat sama-sama, IGD-IGD sekarang ruangannya banyak yang kosong, sudah mulai ada ruang kosong di IGD kita,” kata Anies saat konferensi pers daring, Minggu (25/7/2021).
Berdasarkan laporan sejumlah rumah sakit rujukan itu, kata Anies, sudah terjadi tren penurunan pasien yang dirawat di IGD beberapa waktu terakhir.
“Jumlah keterisian IGD tidak lagi penuh itu saja,” tuturnya.
Dari data keterpakaian tempat tidur selama PPKM Darurat, Dinkes DKI Jakarta mencatat tingkat keterisian di ruang ICU sempat mencapai 94 persen dari kapasitas 1.546 tempat tidur yang tersedia per 17 Juli 2021 lalu. Artinya, tercatat 1.447 pasien yang mendapatkan perawatan intensif pada masa akhir PPKM Darurat berlangsung.
Sementara itu, tingkat keterpakaian tempat tidur isolasi berada di angka 89 persen dari kapasitas tersedia sebanyak 11.609 unit. Artinya, terdapat 10.281 pasien yang mendapat perawatan di ruang isolasi tersebut.
Baca Juga
Sebelumnya, Koalisi Warga Lapor Covid-19 mencatat terdapat 1.214 warga DKI Jakarta yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19 dalam kurun 30 hari terakhir atau sejak Juni hingga Juli 2021.
Salah satu inisiator Lapor Covid-19 Ahmad Arif menuturkan data itu menunjukkan adanya fenomena kematian pasien yang cenderung lebih besar di luar fasilitas kesehatan di sejumlah daerah.
“Barusan kami dapat data tentang kematian isolasi mandiri di seluruh Jakarta, sejak Januari sampai sekarang. Dan ketika kami pilah, bulan Juni dan Juli saja sudah ada 1.214 orang,” kata Arif melalui konferensi pers daring, Kamis (22/7/2021).
Menurut Arif, tingginya catatan kematian pasien isolasi mandiri di Jakarta lantaran pemerintah daerah setempat relatif terbuka dengan data tersebut. Pasalnya, menurut catatan Lapor Covid-19, tren kematian pasien di luar fasilitas kesehatan meningkat di sejumlah daerah.