Bisnis.com, JAKARTA — Pemprov DKI Jakarta terus mendorong upaya untuk Testing, Tracing, Treatment (3T) dan vaksinasi di masa transisi pasca pencabutan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan fase transisi ini merupakan hal yang penting untuk menentukan arah kebijakan berbasis data ke depannya.
“Jadi 3T dan vaksinasi harus terus kencang dilakukan. Rekomendasi kebijakan akan sangat baik jika melihat fakta dan data valid di lapangan,” jelas Ngabila dalam keterangan yang dikutip Bisnis, Selasa (10/1/2023).
Ngabila menyampaikan vaksinasi layanan sampai saat ini masih disedikan dari Senin-Minggu di 300 lokasi per hari, di DKI Jakarta layanannya bisa menyuntikkan KTP seluruh indonesia dan bisa datang langsung ke lokasi tanpa mendaftar.
Secara rinci, merk vaksin Pfizer, Zifivax, Indovac untuk usia 12 tahun ke atas. Dosis 3 untuk usia 18 tahun ke atas dan dosis 4 untuk tenaga kesehatan dan lansia di atas 60 tahun. Layanan sore dan malam hari dibuka di seluruh Puskesmas kecamatan jam 16.00-20.00 Senin-Jumat.
Adapun untuk testing, tracing PCR, dan antigen disediakan gratis di Puskesmas untuk semua terduga Covid-19, seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, anosmia. Pada anak bisa mengeluhkan diare, mual, muntah, dan nyeri perut. Tracing pada kontak erat kasus positif.
Sementara untuk treatment, masyarakat dapat melakukan pelaporan diri ke puskesmas setempat untuk diberikan paket obat isolasi dan antivirus sesuai persediaan antivirus yang ada di Puskesmas.
Ngabila menyampaikan masyarakat dihimbau lebih memperhatikan kesehatannya di era transisi ini. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Status masih pandemi karena WHO belum mencabut status tersebut.
Cegah sakit dengan disiplin bermasker dimana pun dan kapan pun. Cegah kematian dengan 3 cara, diantaranya melakukan vaksinasi booster secara lengkap agar terhindar dari virus Covid-19. Kemudian melakukan deteksi dini dan kontrol komorbid utamanya untuk usia di atas 40 tahun.
Terakhir melakukan test PCR atau antigen ketika merasakan gejaan Covid-19 secara gratis di Puskesma Jakarta utamanya usia 40 tahun ke atas atau yang memiliki komorbid berat agar segera mendapat pengawasan tenaga kesehatan.