Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subsidi Pemprov DKI untuk MRT dan Transjakarta Tembus Rp4,3 Triliun per Tahun

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkap jumlah subsidi Pemprov DKI untuk MRT dan Transjakarta mencapai Rp4,3 triliun per tahun.
Bus listrik Transjakarta melintas di Jakarta, Sabtu (10/12/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bus listrik Transjakarta melintas di Jakarta, Sabtu (10/12/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkap jumlah subsidi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk Mass Rapid Transit (MRT) dan Transjakarta mencapai Rp4,3 triliun per tahun. 

Secara terperinci, subsidi yang diberikan untuk MRT mencapai Rp800 miliar per tahun, sedangkan untuk Transjakarta mencapai Rp3,5 triliun.

Dia pun menjelaskan subsidi yang diberikan kepada kedua transportasi tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemprov DKI untuk memberikan kenyamanan bagi warganya menggunakan transportasi di Jakarta, khususnya bagi warga di sekitar Jakarta.

“Artinya Pemprov DKI bersama pemerintah pusat sangat memperhatikan memberikan kenyamanan dan kemudahan terhadap transportasi di Jakarta,” jelasnya.

Sehubungan dengan subsidi tersebut, Heru meminta seluruh masyarakat untuk bersama-sama merawat kendaraan transportasi yang telah disediakan di Jakarta. Disamping itu, pemberian subsidi ini diyakini dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat.

“Mari kita sama-sama merawat dan menggunakan transportasi itu. Minimal kita mengurangi kendaraan yang masuk ke jakarta,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Heru juga menyinggung jumlah pengunjung yang masuk ke Jakarta dari Bekasi naik 3,5 persen menggunakan MRT.

Dari jumlah tersebut, dia menyatakan banyak karyawan Pemprov DKI yang menggunakan alat transportasi tersebut untuk datang ke tempat kerjanya, dan kebanyakan turun di Stasiun Dukuh Atas.

“Kenaikan dari warga bekasi ke jakarta menambah 3-3,5 persen khususnya untuk karyawan DKI. Kalau dihitung banyak karyawan DKI yang tinggal di Depok dan Bekasi, semuanya turun banyak di Dukuh Atas,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper