Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerjunkan 261.695 personel untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu 2024.
Sebelumnya, pengamanan pemilu dengan nama Operasi Mantap Brata 2023-2024 ini berlangsung selama 222 hari yang akan dimulai pada Kamis (19/10/2023).
“Operasi ini dilaksanakan selama 222 hari sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan 20 Oktober 2024. yang diikuti oleh 261.695 personel di seluruh Indonesia guna mengamankan seluruh tahapan pemilu,” kata Sigit saat apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 di Monas, Selasa (17/10/2023).
Dalam amanatnya, Sigit menyampaikan dalam pengawalan baik dari daerah denyan tingkat kerawanan tinggi maupun wilayah lain akan dilakukan antisipasi sebaik mungkin.
"Polri terus melakukan mapping untuk potensi konflik sosial secara detil di wilayah masing-masing dan diselesaikan potensi konflik hingga ke akar masalah," tambahnya.
Adapun, dia menyinggung soal ancaman terorisme juga menjadi perhatian serius dalam pesta demokrasi yang bakal diselenggarakan tersebut.
"Terorisme juga harus menjadi perhatian serius. pada penyelenggaraan pemilu 2019 terdapat 6 aksi serangan teror dan ini tidak boleh terjadi di pemilu 2024," pungkasnya.
Sebagai informasi, operasi ini akan dipimpin langsung oleh Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran dengan didampingi Dankorbrimob sebagai wakil kepala operasi (Wakaops).
Operasi ini juga akan melibatkan satuan kerja di tingkat Mabes Polri maupun Polda jajaran. Perinciannya, Mabes Polri ada Bareskrim, Baintelkam, Baharkam, Korbrimob, Slog, Divisi Humas, TIK, Propam, Hubinter, hingga Irwasum.
Kemudian, satuan kerja tersebut akan ditempatkan ke dalam 9 Satuan Tugas (Satgas) yang berbeda, di antaranya Satgas Pengamanan Capres-Cawapres, Preemtif, Preventif, Penindakan, Gakkum, Anti-teror, Pengaman TPS Luar Negeri, Humas, dan Banops.