Bisnis.com, JAKARTA - Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi masyarakat, sehingga disarankan untuk mengenakan masker saat bepergian. Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 sebesar 93,2 µg/m³ atau setara dengan 18.6 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Sementara itu, suhu di Jakarta pagi hari ini 28 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan 64%, gerak angin 7,4 km/h, dan tekanan sebesar 1012 mbar.
Sebagai informasi, peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Seiring kualitas udara Jakarta pada indikator merah, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker jika berada di luar ruangan, menutup jendela agar terhindar dari udara kotor dari luar, dan menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan.
Warga Jakarta juga disarankan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan agar udara yang masuk tidak membahayakan kesehatan.
Baca Juga
Polusi udara diperkirakan telah menyebabkan 11.000 kematian di Jakarta pada 2023. Polusi udara juga telah merugikan sekitar US$2,9 miliar atau Rp 46 triliun di Jakarta pada 2023 (Andy Repi).