Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan beberapa stasiun kereta moda raya terpadu (MRT) Jakarta Fase 2A telah separuh jalan. Tender untuk sistem kereta dan rel pun dipersiapkan.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo menjelaskan pembangunan stasiun di sepanjang rute yang akan mempertemukan Bundaran HI dengan kawasan Stasiun Kota itu terbilang sesuai target.
"Pekerjaan pembangunan CP 201 atau Stasiun Thamrin dan Monas fase 2A MRT Jakarta berjalan sesuai jadwal. Per 25 Desember 2023, perkembangan pembangunan telah mencapai 67,26%," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (10/1/2024).
Sebagai informasi, pembangunan MRT Jakarta Fase 2A terbagi dalam tiga kawasan, yaitu CP201 mencakup Bundaran HI sampai Harmoni, CP202 yang mencakup pengerjaan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, sampai Mangga Besar, sementara CP203 mencakup pengerjaan kawasan Stasiun Glodok sampai Stasiun Kota.
Untuk Stasiun Monas, saat ini telah masuk ke tahap pekerjaan pengecoran dinding dan lantai peron (platform slab) pada suar penyejuk (cooling tower), pemasangan noseblade persiapan jacking pada entrance 1 Jalan Museum, serta pengecoran dinding struktur pada entrance dua silang barat daya monas.
Selain itu, terdapat pengetesan parsial sistem mekanikal elektrikal terpasang di gardu induk (RSS), serta pemasangan sistem HVAC, jalur kabel, pipa suplai air, drainase dan sistem pemadam kebakaran juga telah dilakukan.
Baca Juga
Terakhir, akan ada penyelesaian pekerjaan arsitektural di gardu induk (RSS) Stasiun Monas, pekerjaan instalasi dinding bata ringan, finishing serta pengecatan stasiun, serta pemasangan rangka Aluminium Composite Panel dan rangka pendukung langit-langit stasiun.
Sedangkan untuk Stasiun Thamrin, pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi penyelesaian pengecoran lantai beranda peron (concourse slab) stasiun, penggalian & pengecoran lantai dasar (base slab) stasiun, juga pengecoran kolom sisi utara stasiun.
MRT Jakarta juga tengah melakukan jet grouting persiapan pembangunan entrance empat Stasiun Thamrin, pemasangan OTE Duct sisi utara stasiun, pembangunan kembali drainase untuk pekerjaan area parkir kereta, dan pemasangan pipa drainase di bawah peron.
Adapun, untuk pengerjaan CP 202 atau Stasiun Harmoni—Sawah Besar—Mangga Besar yang resmi dimulai pada 25 Juni 2022, per 25 Desember 2023 telah mencapai 23,81% dengan cakupan pekerjaan meliputi pekerjaan D-Wall Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar dan fabrikasi pembesian D-Wall.
Terakhir, untuk paket kontrak CP 203 Stasiun Glodok dan Kota pascapenandatanganan pada 20 April 2021, Ahmad menekankan pekerjaannya pun sudah terus berlanjut dan berjalan sesuai jadwal, mencapai 42,97%.
Perkembangan Stasiun Glodok mencapai pekerjaan perakitan TBM 1 di sisi utara stasiun, persiapan peluncuran TBM 2 di sisi selatan stasiun, perakitan gantry crane untuk pekerjaan pembangunan terowongan, dan persiapan konstruksi dinding peron.Sedangkan di Stasiun Kota, sedang dilakukan pekerjaan penggalian tanah untuk upper dan lower concourse slab serta pembangunan strukturnya.
Masih ada beberapa pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A yang masih dalam tahap tender.Misalnya, pengadaan CP 205 sistem perkeretaapian dan rel yang meliputi Bundaran HI—Kota dilakukan dengan sistem international competitive bidding.
Pada 30 November 2023, tiga perusahaan kontraktor telah memasukkan dokumen proposal dan saat ini sedang dilakukan evaluasi teknis serta finansial. Sementara pengerjaan CP 206 rolling stock (kereta ratangga) telah diperoleh conditional JICA concurrence untuk pelaksanaan tender. Target call for tender pada Q4 2023. Terakhir, CP 207 sistem pembayaran alias automatic fare collection system, sedang dalam tahap penyusunan dokumen tender dan penyelesaian aspek kontraktual maupun teknis. Periode call for tender telah dilaksanakan pada November 2023.
Sekadar informasi, MRT Jakarta Fase 2A memiliki panjang sekitar 5,8 km dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah. Pembangunan menelan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan Fase 1 yang telah terbangun dari Lebak Bulus-Bundaran HI, Fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD).
Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.
Nantinya, penumpang dari Stasiun MRT Lebak Bulus Grab yang berencana menuju Stasiun Kota dengan jarak hingga 27,8 km, hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 45 menit untuk mencapai tujuan.
Berikut merupakan stasiun lengkap MRT Jakarta koridor utara-selatan apabila Fase 2A telah rampung seutuhnya:Stasiun Lebak Bulus Grab - Stasiun Fatmawati Indomaret - Stasiun Cipete Raya - Stasiun Haji Nawi - Stasiun Blok A - Stasiun Blok M BCA - Stasiun ASEAN - Stasiun Senayan - Stasiun Istora Mandiri - Stasiun Bendungan Hilir - Stasiun Setiabudi Astra - Stasiun Dukuh Atas BNI - Stasiun Bundaran HI - Stasiun Thamrin - Stasiun Monas - Stasiun Harmoni - Stasiun Sawah Besar - Stasiun Mangga Besar - Stasiun Glodok - Stasiun Kota.