Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gojek Rugi? Pengemudi Terpaksa Ngirit

Sebagian besar pengemudi Gojek di kawasan Jabodetabek mengaku belum mendapat bayaran sejak lima hari terakhir.
Suasana sejumlah karyawan ojek berbasis online Go-Jek berada diruang tunggu di halaman kantor Gojek, Jakarta, Selasa (3/11)./Antara
Suasana sejumlah karyawan ojek berbasis online Go-Jek berada diruang tunggu di halaman kantor Gojek, Jakarta, Selasa (3/11)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Sebagian besar pengemudi Gojek di kawasan Jabodetabek mengaku belum mendapat bayaran sejak lima hari terakhir.

SIMAK: Ratusan Taksi di London Promosikan Wisata Indonesia

 

“Bukan hanya saya, semua pengendara Go-Jek tidak bisa ambil saldonya,” kata Sriyanto, 31, satu di antara pengemudi Go-Jek di Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2015).

SIMAK: Anggota Kostrad Tembak Mati Pengojek, Panglima TNI Minta Maaf

 

Dari penuturan Sriyanto, dia tidak bisa mengambil saldonya sejak Jumat (30/11/2015).

SIMAK: BENCANA ASAP: Bebas Asap, Dapat Insentif Rp100 Juta

 

Biasanya, mereka bisa mengambil dua kali dalam seminggu. Sesuai aturan perusahaan, sopir Gojek bisa mengambil saldo pendapatannya pada setiap Senin dan Jumat.

“Tapi sejak Jumat dan Senin kemarin, saldonya tidak bisa diambil,” Sriyanto mengeluh.

Pihak perusahaan juga tidak memberi pemberitahuan kepada para sopir akan tersendatnya pembayaran gaji tersebut.

Sriyanto mengatakan perusahaan Gojek memiliki sistem yang mengatur nominal pendapatan para sopir. Dari aplikasi internal itu, sopir akan tahu berapa pendapatannya setiap pekan.

 Jika ingin mencairkan ke rekening pribadi atau melakukan Withdraw, setiap sopir harus mengajukan permohonan. Kemudian, perusahaan akan memberi persetujuan untuk kemudian ditransfer ke rekening pribadi.

Namun, sejak Jumat lalu, Sriyanto tidak bisa mencairkan saldo ke rekening pribadinya tanpa alasan jelas. Dampaknya, dia hanya mengandalkan pendapatan yang ia terima dari pembayaran penumpang senilai Rp 15 ribu per sekali transaksi.

“Ya kami juga harus ngirit karena pendapatan berkurang, gaji tak cair.”

Gunawan, 33, juga pengemudi Gojek, mendengar kabar jika keterlambatan pembayaran ini dikarenakan perusahaan sedang merugi.

Bahkan tersiar kabar di jejaring sosial media yang dia terima, perusahaan milik Nadiem Makarim tersebut menanggung rugi sejak Agustus lalu.

“Tapi belum ada pernyataan resmi dari perusahaan,” tutur dia.

Karena itu, mereka meminta agar perusahaan memberi penjelasan ke para sopir terkait dengan keterlamabatan pembayaran gaji ini. Karena sejauh ini, mereka hanya mendengar berbagai macam isu yang ada di jejaring sosial media.

 “Kami paham kalau memang rugi, tapi ya dijelaskan dong.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper