Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Jakarta mencopot Lurah Malaka Sari, Jakarta Timur, setelah diketahui meminjam uang sebesar Rp17 juta dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).
Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan pencopotan tersebut menyusul laporan dari Wali Kota Jakarta Timur. Dia menilai tindakan sang lurah tidak mencerminkan kepemimpinan yang baik.
"Termasuk, kalau kemudian ada persoalan di lapangan seperti yang kemarin di Jakarta Timur ada salah seorang lurah yang kemudian meminta utang kepada PPSU sampai dengan angka Rp17 juta," ujar Pramono di Balaikota Jakarta, Senin (30/6/2025), usai melantik 100 pejabat fungsional.
Pramono menegaskan bahwa tindakan tersebut juga tidak memberikan pendidikan yang baik bagi bawahannya dan bagi organisasi yang ada di Balaikota.
“Lurah yang ada di Malaka Sari sudah dibebas tugaskan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pramono telah melantik 100 pejabat fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Senin (30/6/2025).
Baca Juga
Pelantikan tersebut berlangsung di Balaikota Jakarta, Jakarta Pusat. Mayoritas pejabat yang dilantik berasal dari Dinas Pendidikan.
"Hari ini saya melantik pejabat fungsional berjumlah 100 orang. Dari 100 orang itu 97 dari dinas pendidikan, 2 orang dari biro hukum, 1 orang dari dinas kesehatan," jelasnya di Balaikota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (30/6).
Selain itu, mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) tersebut juga menegaskan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) dan seluruh jajaran Pemprov untuk segera menyelesaikan proses pelantikan.
“Saya menyampaikan kepada Pak Sekda dan juga seluruh jajaran Balaikota agar para pejabat-pejabat yang seperti ini segera dilantik, diselesaikan,” ujar mantan Sekretaris Kabinet itu.