Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Jakarta berencana menambah 5.000 unit CCTV yang harus dioperasikan pada 2026.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Pemerintah Provinsi Jakarta, Budi Awaludin menjelaskan bahwa Kota Jakarta bakal bertransformasi menjadi kota pintar dalam waktu dekat.
Menurut Budi, untuk menjadi kota pintar, Jakarta tidak hanya membutuhkan penambahan teknologi saja, tetapi juga harus dipadukan dengan data dan keterlibatan warga agar Jakarta bisa menjawab tantangan yang kini semakin kompleks.
"Kota dikatakan cerdas ketika mampu dan bisa merespons kompleksitas dengan cara adaptif dan empati terhadap warganya," tuturnya di sela-sela acara Powering Jakarta’s Smart City Future with Data, AI, and Citizen-Centric Innovation di Singapura, Rabu (13/8).
Dia juga memamerkan aplikasi pelayanan publik berbasis digital seperti aplikasi JAKI yang diandalkan untuk menjadi super apps bagi Pemerintah Provinsi Jakarta.
Menurutnya, aplikasi JAKI mengintegrasikan berbagai layanan publik mulai pengaduan warga, pemantauan kualitas udara, hingga peringatan dini bencana, dan saat ini telah dicontoh oleh daerah lain.
"Visi kami adalah Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global, dengan kualitas hidup yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan akses yang setara bagi semua warga," katanya.
Selain itu, menurutnya, hal yang tidak kalah penting untuk menggenjot kota pintar yaitu dukungan kamera CCTV yang harus disebar di Jakarta.
Menurutnya, sudah ada 1.500 CCTV aktif yang sudah beroperasi saat ini. Targetnya, kata Budi, ada 5.000 unit CCTC yang aktif di wilayah Jakarta untuk keamanan warga di Jakarta.
"Prinsip kami sederhana, data harus dapat diakses, dipercaya, dan digunakan untuk pengambilan keputusan yang berdampak. Data bukan hanya dikumpulkan, tetapi dikontekstualisasikan untuk berpikir dan bertindak,” ujarnya.