Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kata Ahok Ada Pimpinan KPK Mau Kriminalkan Dirinya

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersitegang dengan KPK sebagai buntut pembatalan undangan untuknya sebagai pembicara dalam acara puncak Hari Antikorupsi kemarin.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama/JIBI
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersitegang dengan KPK sebagai buntut pembatalan undangan untuknya sebagai pembicara dalam acara puncak Hari Antikorupsi kemarin.

Ahok sempat menduga pembatalan itu berkaitan dengan kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

"Saya enggak tahu, yang pasti di KPK ada orang yang mau mengkriminalkan saya," katanya di gedung Balai Kota Jakarta, Jumat (11/12/2015).

Menurut Ahok, kasus semacam ini sering muncul ketika mendekati waktu pilkada.

"Selalu ada kasus yang ditiupkan pas mau pilkada, saya mau jadi bupati, jadi gubernur," ucapnya.

Adapun pemilihan Gubernur DKI Jakarta direncanakan berlangsung pada 2017.

Sebelumnya, Ahok menyebut pimpinan KPK berada di balik pembatalan undangan kehadirannya dalam peringatan Hari Antikorupsi, yang digelar di Bandung, kemarin.

"Stafnya enggak mau ngomong siapa, cuma bilang ada arahan dari pimpinan," tuturnya.

Dia pun mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa pimpinan KPK yang dimaksud.

"Nah, pimpinan yang mana, ada tiga nih," ucapnya.

Saat ini, ada tiga pemimpin KPK yang menjabat pelaksana tugas (Plt), yaitu Johan Budi, Taufiequrachman Ruki, dan Indriyanto Seno Adji. Tapi, dari ketiga nama tersebut, Ahok tak mengarahkan kecurigaannya kepada Johan.

 "Pak Johan Budi bilang malah ngundang kok, saya enggak tahu, berarti pimpinan tinggal dua orang," ucapnya.

Seharusnya, Ahok hadir sebagai pembicara dalam acara Diskusi Forum Dialog Nasional Manajemen Pengendalian Gratifikasi dengan tema "Berbeda untuk Berubah". 

Diskusi tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hari Antikorupsi Sedunia yang diselenggarakan KPK. Dia pun diminta memberi paparannya tentang usaha DKI Jakarta dalam mencegah korupsi dan bentuk gratifikasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper