Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Syariah Sediakan Rp168 Miliar untuk Beli Bus Transjakarta

BNI Syariah menargetkan penyaluran pembiayaan untuk 300 bus mitra Transjakarta sebesar Rp168 miliar.
Karyawati PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melayani nasabah di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melayani nasabah di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- BNI Syariah menargetkan penyaluran pembiayaan untuk 300 bus mitra Transjakarta sebesar Rp168 miliar.

Fasilitas pembiayaan diberikan kepada mitra Transjakarta untuk membeli bus sedang dengan jangka waktu 7 tahun dan maksimum pembiayaan sebesar Rp 562 juta. PT Transjakarta menggandeng BNI Syariah untuk kerja sama pembiayaan pembelian bus mitra Transjakarta.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, kerja sama itu dilatarbelakangi adanya penugasan kepada Transjakarta untuk merevitalisasi angkutan umum di Jakarta.

"Bicara revitalisasi, juga bicara pengadaan dan pembiayaan. Terima kasih BNI Syariah bisa membantu pengadaan bus dengan tenor cukup panjang," kata Budi di Balai Kota DKI, Selasa (18/7/2017).

Dalam program revitalisasi itu, pengusaha operator perorangan yang sudah menjadi mitra Transjakarta akan terlibat dalam program revitalisasi melalui skema pembiayaan investasi unit kendaraan bus sedang dari BNI Syariah dengan akad murabahah (jual-beli) nonriba.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan total penyaluran pembiayaan diberikan kepada 300 unit mitra.

"Semoga dengan adanya kerja sama dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan transportasi yang aman dan nyaman," ujar Abdullah.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menuturkan kerja sama tersebut dapat membantu pengusaha bus sedang dalam menyediakan bus yang laik, aman, dan nyaman. Sebab, kata dia, pemerintah DKI konsisten melakukan revitalisasi sistem transportasi massal di Ibu Kota, sehingga pengusaha bus harus didorong untuk aktif berpartisipasi dalam manajemen Transjakarta

"Karena sistem transportasi Jakarta harus tunggal untuk kendaraan bus, harus didorong. Kalau jalan sendiri dan bersaing dengan transportasi lebih modern, akan gulung tikar," kata Djarot.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper