Bisnis.com, Jakarta -- Satu buah unit bus Transjakarta dibawa kabur oleh salah seorang oknum yang diketahui adalah mantan karyawan PT Mayasari Bakti, salah satu operator Transjakarta.
Wibowo, Humas PT Transjakarta, mengatakan saat ini pihak Transjakarta sebagai regulator masih terus berkomunikasi dengan PT Mayasari Bakti perihal kronologi dan motif kejadian.
"Direksi sudah komunikasi dari kemarin malam sudah komunikasi," ujarnya saat dihubungi pada Kamis (27/7/2017).
Menurutnya, kejadian pencurian unit armada bus merupakan yang pertama kalinya.
Wibowo mengatakan PT Transjakarta masih tetap menjalin kontrak kerjasama dengan PT Mayasari Bakti, namun lngkah ke depan yang akan diambil oleh Transjakarta masih terus dikembangkan sambil menunggu hasil investigasi dari kepolisian.
Dihubungi pada kesempatan lain, Asisten Direktur PT Mayasari Bakti Akhmad Zulkifli mengatakan armada bus diketahui keluar dari garasi Mayasari Bakti di Cijantung tanpa membawa Surat Perintah Jalan pada Selasa (25/7/2017) siang sekitar pukul 14:00.
"Begitu bis tidak ada kita melakukan koordinasi internal. Kita rapatkan seluruh komponen, teknisi, sekuriti, dan staff yang lain kan, lapangan. Kita mencari tahu nih bis kok sampai tidak ada," ujarnya.
Akhmad menuturkan kronologi hilangnya bus pada Selasa siang diawali saat pelaku membawa bus keluar tanpa SPJ dengan alasan buru-buru menjemput rombongan anak sekolah.
Setelah ditunggu hingga pukul 16:00, pihak PT Mayasari Bakti segera menghubungi Telkomsel dan Transjakarta penyedia teknologi GPS untuk mengetahui koordinat bus.
"Karena dari IT internal kami bis itu masih di dalam pool. karena ini kan drivernya driver yang udah ngikutin training jadi udah paham betul itu seluk beluk apa namanya itu kan. rupanya dimatiin OPU (hardware GPS) nya," tukasnya.
Pihak Mayasari Bakti kemudian berkoordinasi dengan United Tractors (UT) sebagai Agen Pemilik Merk Scania, unit bus yang dicuri, untuk melacak keberadaan alat GPS yang dipasang pada armada bus.
"Akhirnya dari data UT itu, bus jam 08.50 ada di Pekalongan. Nah kami langsung telepon Polres Pekalongan kan, mohon diblokir jalur Pantura," tuturnya.
Hingga pukul 10:00 posisi bus belum berpindah dan letak koordinasinya dikonfirmasi oleh Polres Cipait, Pekalongan.
"Nah disitu rupanya bis ngisi solar tidak bayar dikejar lah sama aparat. Trus nyenggol truk, nah itulah makanya bis ketahan," ujarnya.
Saat ini pelaku sudah diamankan oleh Kepolisian Pekalongan dan armada bus sendiri, setelah proses serah terima dengan Polres Cipait, sudah diantarkan kembali ke Jakarta.
Akhmad menambahkan, pihak Mayasari juga akan memeriksa staff sekuriti yang bertugas pada saat bus keluar dari garasi Cijantung.
Dirinya mengakui kejadian ini merupakan human error dari pihak internal Mayasari Bakti terutama petugas keamanan.
"Kita lihat sejauh mana, ini kan kasusnya kan kasus heboh. Kedua ini kan kesalahan fatal, kita nggak ngebayangin kalau bis keluar tanpa SPJ diperbolehkan dan tidak dicatat kemudian apakah security kita juga terlibat itu kan ke Polsek. Sudah ditangani oleh Polsek," ujarnya.