Bisnis.com, JAKARTA -- Pemrpv DKI saat ini tengah menyusun draf rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) periode 2018-2022.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan pihaknya dibantu oleh institusi luar negeri untuk menyusun regulasi yang akan menjadi acuan eksekutif dan legislatif sebelum mengeksekusi program kerja.
"Kami diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan Bank Dunia atau World Bank. Mereka akan membantu kami menghitung nilai anggaran pendapatan dan belanja daerah [APBD] untuk lima tahun mendatang," katanya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (6/8/2017).
Dia menuturkan, nilai yang dimaksud berupa proyeksi target pendapatan serta porsi belanja yang harus dicapai oleh Pemprov DKI. Meski demikian, Tuty mengaku belum mengetahui apakah target RPJMD 2018-2022 akan naik atau turun dibandingkan periode 2013-2017.
"Bank Dunia punya formulasi sendiri. Kami sudah berikan data-data yang mereka butuhkan. Nanti mereka yang akan hitung," ucapnya.
Selain Bank Dunia, Bappeda DKI juga dibantu oleh Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi serta inflasi di Ibu Kota dalam beberapa tahun mendatang.
Baca Juga
"Nanti Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta juga akan membantu merumuskan RPJMD, khususnya soal inflasi dan nilai produk domestik regional bruto atau PDRB di Ibu Kota," katanya.