Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat adanya peningkatan penetrasi transaksi nontunai menggunakan uang elektronik di pintu-pintu tol yang ada di Jabodetabek.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Donny P. Joewono mengatakan peningakatan tersebut terjadi seiring diberlakukannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No.16/PRT/M/2017 tentang transaksi non tunai di jalan tol, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Jokowi pada April 2016 yang meminta agar antrean di gerbang tol dihilangkan dengan penerapan sistem pembayaran secara elektronik.
"Perkembangan transaksi nontunai di 13 pintu tol di Jabodetabek melonjak dari 28% pada Juni 2017 menjadi 82% per 9 Oktober 2017. Ini berarti ada peningkatan sebesar 54%," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Dia menuturkan Bank Indonesia mencermati ketersediaan uang elektronik di berbagai tempat perlu diupayakan untuk mempermudah akses bagi masyarakat dalam mendapatkan uang elektronik tersebut.
Selain menyediakan layanan penyediaan uang elektronik di pintu tol dalam masa implementasi 100% transaksi non tunai ini, BI juga mendukung upaya seperti memperluas merchant penjualan uang elektronik serta pengisian ulang (top up) kepada masyarakat.
"Ketersediaan uang elektronik dibanyak tempat diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat agar tidak perlu mengantri di gerbang gerbang tol," jelasnya.
Baca Juga
Untuk mendukung program ini, Donny mengatakan Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta bersama perbankan wilayah DKI Jakarta telah melaksanakan berbagai kegiatan kampanye seperti melaksanakan direct mobile campaign serta kampanye penggunaan Uang elektronik di Car Free Day.
"Saat ini, lima bank yang sudah terintegrasi dengan program non-tunai di gerbang tol, yaitu Bank Mandiri, BCA, BRI. BNI, dan BTN. Saya berharap transaksi non-tunai bisa berlangsung sepenuhnya pada 31 Oktober," katanya.