Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya resmi menduduki kursi DKI 1 setelah dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo Senin (16/10/2017).
Pada malam hari, Anies menyapa warga Jakarta di Balai Kota untuk menyampaikan pidato politik pertama kali sebagai Gubernur. Meski pembacaan berjalan lancar, banyak pihak mengkritisi isi pidato. Pasalnya, Anies menyebutkan istilah "pribumi" yang memang rentan dengan bias ras di mata masyarakat.
"Jakarta juga memiliki makna pentingnya dalam kehidupan berbangsa. Di kota ini, tekad satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa persatuan ditegakkan oleh para pemuda. Di kota ini pula bendera pusaka dikibartinggikan, tekad menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat diproklamirkan ke seluruh dunia. Jakarta adalah satu dari sedikit tempat di Indonesia yang merasakan hadirnya penjajah dalam kehidupan sehari-hari selama berabad-abad lamanya. Rakyat pribumi ditindas dan dikalahkan oleh kolonialisme. Kini telah merdeka, saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri," ucapnya Senin (16/10/2017).
Isi pidato tersebut sontak memunculkan berbagai reaksi di masyarakat, tak terkecuali para warganet atau netizen di Twitter. Berdasarkan pantauan Bisnis, hashtag #Pribumi menjadi topik yang paling banyak dibicarakan di Indonesia atau trending topic.
Percakapan yang mencantumkan #Pribumi tercatat mencapai 60.300 tweets. Sementara itu, #17Oktober jauh tertinggal hanya 4.228 tweets dan #Truk hanya 2.108 tweets.
Selain paling banyak dibicarakan, komentar warganet soal isi pidato Anies pun beragam. Akun twitter Muannas Alaidid @muannas_alaidid menyayangkan langkah Gubernur baru tersebut menggunakan istilah pribumi.
"UU No.40 Th.2008 Ttg penghapusan diskriminasi ras & etnis telah meniadakan istilah pribumi/cina yg ada WNI. blum satu hari dilantik sdh begini, statement yg memprihatinkan gmn mau merangkul