BISNIS.COM, JAKARTA-- Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengakui bahwa pihaknya telah mengumumkan pemenang kepada peserta lelang. Sesuai peraturan ada waktu lima hari masa sanggah setelah pengumuman pemenang ini.
"Kami harus menghormati proses tender yang ada. Kita sudah mengumumkan tapi pada peserta tender. Nanti ada 5 hari masa sanggah. Setelah itu akan ada secara seremonial minggu depan," katanya hari ini, Kamis (25/4/2013).
Dengan sudah diumumkan pemenang tender tersebut, secara otomatis argo pengembalian hutang kepada Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku pemberi pinjaman. "Jadi intinya sudah jalan proyeknya. Itu yang harus ditekankan," tegas Dono.
Dalam pembangunan MRT ini, terbagi menjadi delapan paket konstruksi sipil. Rinciannya, tiga konstruksi sipil bawah tanah, tiga konstruksi sipil layang dan dua paket pengadaan sistem dan rolling stock (pengadaan kereta). Dari delapan paket tersebut, enam paket sudah dilakukan tender, yaitu tiga paket bawah tanah dan tiga paket layang.
Pekerjaan sipil MRT sengaja didahulukan untuk tiga paket underground. Karena untuk membangun stasiun dan rel bawah tanah memakan waktu lebih panjang. Selain itu juga tidak perlu melakukan pembebasan.
Dari hasil lelang tiga paket underground senilai Rp 4,5 triliun, ada dua konsorisum yang dipilih dari 10 konsorsium gabungan perusahaan Jepang dan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah mengikuti tender.
Dua konsorsium yang disebut-sebut menjadi pemenang lelang untuk tiga paket bawah tanah, yaitu Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Construction Joint Venture untuk dua paket. Sedangkan Sumitomo Mitsui Construction Company (SMCC)-Hutama Karya Joint Operation untuk satu paket.
Direktur Wijaya Karya (Persero), Budi Harto mengklaim, pihaknya sebagai penawar dengan harga terendah untuk 2 dari 3 paket yang ditawarkan dalam proyek MRT.
Dua paket yang dimaksudkan adalah proyek bawah tanah dengan rute dari Senayan sampai Bundaran HI. Ia menyebutkan untuk dua paket bawah tanah ditawarkan senilai Rp 2,5 triliun.
Selain untuk proyek bawah tanah, pihaknya juga bakal mengajukan untuk 3 paket elevated dengan rute Lebak Bulus-Senayan. Nilai proyek untuk pembangunan jalur elevated yakni sebesar Rp 3 triliun. "Tapi kita tetap masih menunnggu masa sanggah. Dan keputusan dari Gubernur DKI Jakarta," ujarnya.