BISNIS.COM, JAKARTA--Pemprov DKI Jakarta mengakui tidak bisa mengendalikan kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar menjelang Ramadhan.
“Kita belum bisa menangani secara langsung. Karena PD Pasar Jaya kita kan belum bisa menjalankan fungsi kontrol atau pengendali harga kebutuhan pokok di Jakarta,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama, Selasa (2/7/2013).
Meski begitu, sambungnya, Pemprov DKI tinggal diam melihat warga Jakarta yang harus mengeluarkan biaya lebih besar selama bertahun-tahun. Beberapa cara disiapkan Pemprov yang akan direalisasikan pada tahun depan.
Menurutnya, saat ini pemerintah tengah menggodok untuk mempunyai lima pasar yang akan berfungsi sebagai pengendali harga atau pengontrol harga sembako. Selain itu, sebuah pusat logistik untuk memenuhi kebutuhan pokok warga juga disiapkan di Karawang dan Lampung.
“Konsepnya Pak Gubernur kan mau siapin lima contoh pasar. Sama pusat logistik di Karawang dan Lampung. Seperti di Solo kan, harganya bisa ditahan. Tapi rencana ini baru dibicarakan dan dipikirkan,” ujarnya.
Sementara itu, menunggu rencana tersebut terwujud, Pemprov DKI akan melakukan pengontrolan pasar tradisional yang dimiliki PD Pasar Jaya. Teknisnya, pasar tradisional diserahkan langsung kepada Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta bidang Perekonomian Hasan Basri Saleh.
Selain itu, Ahok mengungkapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah mempunyai beberapa ide untuk membantu warga Jakarta dalam menghadapi harga kebutuhan pokok yang semakin mahal. Rencananya, akan digelar kegiatan seperti pasar malam dan penyediaan sembako di kelurahan-kelurahan.