Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hampir setahun memimpin Jakarta pada Oktober mendatang. Sejumlah program sudah dilakukan terutama tata kota pemukiman kumuh, penataan PKL dan relokasi warga yang diterjang banjir.
Dari serangkaian capaian kinerja tersebut ternyata belum bisa dikatakan Jokowi berhasil memimpin DKI Jakarta. Hal itu mengingat masih banyaknya pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh mantan Wali Kota Solo tersebut.
Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan berbagai program penataan warga maupun PKL masih memberikan hadiah yakni penggratisan sewa rusunawa dan sewa kios.
"Ini masih menjadi tantangan Jokowi bagaimana menjadikan masyarakat bisa mandiri. Kalau sekarang ini kan Blok G masih gratis, rusun marunda masih gratis," katanya dalam diskusi Urban Revitalisasi Ala Jokowi di Jakarta, Senin (16/9/2013).
Pekerjaan rumah yang harus dilakukan adalah bagaimana Jokowi dalam beberapa bulan ke depan menentukan tarif sewa rusun dan kios yang baru dengan cara berdialog. Sedangkan khusus untuk Blok G Tanah Abang harus dijaga keramaian pengunjung dengan menggencarkan promosi kepada masyarakat luas.
"Pemprov harus melakukan promosi biar Blok G tetap ramai pembeli. Ini memberikan kepercayaan kepada pedagang bahwa di Blok G bisa laku agar tidak kembali ke badan jalan lagi," papar Yayat.
Sedangkan faktor yang paling penting bagi Jokowi adalah membuat masyarakat di tempat relokasi bisa mandiri menjalankan kelembagaannya.
Dengan begitu, mereka tidak mengandalkan pemerintah dalam hal insentif sewa kios ataupun promosi pasar Blok G. "Kalau sudah mandiri, bisa bayar sewa sendiri itu bisa dikatakan berhasil," ujar Yayat.