Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terjerat Utang, IIBF Siap Berikan Bantuan

Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Malang Raya melakukan pendampingan terhadap para pengusaha yang sedang terjerat utang (kredit) di bank.

Bisnis.com, MALANG - Indonesian Islamic Business Forum  (IIBF) Malang Raya melakukan pendampingan terhadap para pengusaha yang sedang terjerat utang (kredit) di bank.

Amang Dwianto, Ketua IIBF Cabang Malang, mengatakan jumlah pengusaha di Malang Raya yang sedang mengalami masalah akibat terjerat utang di bank cukup banyak.         

“Bahkan nilai utangnya juga cukup beragam mulai dari Rp100 juta hingga Rp80 miliar,” ungkapnya, Selasa (29/10).         

Hanya saja, Amang enggan menyebut siapa dan berapa jumlah pengusaha yang sedang terjerat utang tersebut. Hal itu sengaja dilakukan untuk menjaga privacy mereka.         

Pendampingan yang dilakukan dengan melibatkan tim ahli ataupun konsultan dari IIBF agar pengusaha yang sedang terjerat utang bisa bangkit kembali dan menyelesaikan tanggungan ke bank.         

“Tujuan kami agar mereka menjadi kuat dan bisa menjalankan usahanya kembali. Kalau usaha bisa berjalan dengan baik harapannya hutang segera terbayar,” jelasnya.           

Selain melakukan pendampingan, IIBF juga memberikan sejumlah pelatihan di antaranya membaca literacy keuangan. Karena sejauh ini banyak pengusaha atau pimpinan perusahaan yang kurang paham dalam membaca literacy keuangan.                

“Banyak orang kehilangan waktu dan uang karena mengambil keputusan bisnis berdasarkan insting dan nafsu daripada berdasarkan penguasaan atas fakta yang sebenarnya,” ujarnya.         

Melalui workshop financial literacy tersebut para pelaku bisnis akan mendapatkan bekal untuk menjadi the real business player. Dalam workshop yang digelar IIBF pada 26-27 Oktober lalu misalnya, banyak pelaku bisnis yang  datang dan mengikuti pelatihan. Kondisi tersebut memberikan gambaran jika tingkat kesadaran pengusaha akan literacy keuangan sudah sedemikian tinggi.         

“Ke depan IIBF memang ingin membangun pengusaha yang kuat,” tambahnya.         

Hardi, salah satu staf keuangan sebuah perusahaan di Malang, mengatakan melalui workshop financial literacy dia menjadi semakin paham dalam membaca masalah keuangan.  “Selama ini yang diketahui hanya seputar berapa omzet atau laba yang dipetik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper