Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Puncak Musim Hujan, Pengusaha Siapkan Rencana Darurat

Kalangan pengusaha di Jabodetabek mulai mewaspadai datangnya puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Desember hingga Januari mendatang.

Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan pengusaha di Jabodetabek mulai mewaspadai datangnya puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Desember hingga Januari mendatang.

Wakil Ketua Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Sugito mengatakan dalam mengantisipasi puncak musim hujan, kalangan pengusaha telah mempersiapkan rencana darurat (contingency plan), di antaranya kemungkinan mengalihkan kegiatan usaha.

“Mungkin beberapa pabrik yang ada di Sunter akan beralih ke Cibitung. Misalnya Astra atau Mandom akan begitu buat contingency plan-nya,” katanya kepada Bisnis, Minggu (24/11/2013).

Namun, dia mengakui tidak semua perusahaan mampu melakukan pengalihan kegiatan usaha, terutama bagi perusahaan yang basis produksinya hanya di satu lokasi tertentu. Kemungkinan bagi perusahaan seperti ini, langkah antisipasinya berupa penurunan atau bahkan penghentian kegiatan produksi.

Kendati mengapresiasi upaya keras Pemprov DKI dalam mengendalikan banjir, dia mengharapkan pemprov bisa berfokus pada penanganan banjir di sentra-sentra produksi. “Pusat banjirnya kan sudah ketahuan, misalnya Cakung dan Pulogadung di Jakarta Timur atau Sunter di Jakarta Utara," katanya.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Eddy Kuntadi mengatakan antisipasi melalui contingency plan hanya menjadi solusi jangka pendek.

Menurutnya, solusi yang dibutuhkan oleh kalangan pengusaha adalah solusi jangka panjang berupa perencanaan tata ruang wilayah DKI dan sekitarnya.

"Kawasan DKI sudah terlalu padat. Ada baiknya pengembangan sentra kegiatan utama industri diarahkan ke wilayah-wilayah penyangga DKI,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, pengarahan sentra produksi ke wilayah penyangga membutuhkan kerja sama yang baik dari Pemprov DKI, pemda di wilayah penyangga DKI, dan kalangan dunia usaha.

Seperti diketahui, Pemprov DKI telah menetapkan 16 langkah penanganan banjir, di antaranya pembangunan Cengkareng Drain II, pembangunan pintu air dan pompa Kamal Muara, pembangunan wadukjunction di Tol Kapuk-Kamal, pemasangan sheet pile di Cengkareng Drain I, serta pemasangan pintu air dan pompa pada pertemuan Kali Angke dan Kanal Barat.

Selain itu, pemprov membangun dan merevitalisasi pompa-pompa air, seperti pemasangan pompa Marina Ancol, penggantian pompa Ancol, serta pembangunan pompa Koja, pompa Waduk Sunter Timur IB, dan pompa Waduk Sunter Timur II.

Adapun, kegiatan normalisasi dilakukan di Kali Adem, Kali Cakung Lama, Kali Krukut, Kali Mampang, Kali Grogol, dan Kali Sekretaris. Pemprov juga melakukan pembuatan tanggul, perbaikan saluran, dan pengerukan endapan untuk mengendalikan banjir.

Sebelumnya, Wakil Ketua Kadin DKI Sarman Simanjorang mengungkapkan saat terjadi banjir di DKI pada awal tahun ini, rata-rata kerugian yang dialami pengusaha mencapai Rp1 miliar per jam di sektor perdagangan. Menurutnya, solusi terkait pengendalian banjir terletak di tangan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hedwi Prihatmoko
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper