Bisnis.com, JAKARTA- PT Pembangunan Kota Tua Jakarta dan Kelompok Pelestarian Budaya Kota Tua Jakarta berencana mengembalikan Kota Tua menjadi kawasan untuk hidup dan berkreasi.
Lin Che Wei, Board of Executive Kelompok Pelestarian Budaya Kota Tua Jakarta (Jakarta Endowment For Art & Heritage -JEFORAH) mengatakan kedua pihak akan berupaya menjadikan Kota Tua menjadi kawasan yang lebih baik dimulai dengan cara menceritakan warisan sejarah kepada banyak orang.
"Kota harus dapat menarik bakat dari para pekerja kreatif untuk bersama-sama menjadikan Kota Tua sebagai identitas masyarakat Jakarta dan bangsa," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu (4/3/2014).
Kota Tua Jakarta pada masanya pernah menjadi kawasan yang tidak hanya sarat dengan arsitektur seni tinggi tetapi sebagai pusat kegiatan perdagangan, ekonomi, finansial serta pusat aktivitas bagi masyarakat Jakarta.
Namun, masalah kesehatan, kemacetan, banjir dan pemindahan kegiatan ekonomi serta hunian telah membuat Kota Tua menjadi tempat yang ditinggalkan.
Adapun, program jangka pendek yang telah disepakati dengan Gubernur DKI Jakarta yang dicanangkan 6 bulan lalu adalah merevitalisasi Taman Fatahillah. Kegiatannya sendiri berupa mengubah fungsi Kantor Pos menjadi Visitor Center dan galeri seni. Program lainnya yaitu mengadakan festival makanan, video mapping dan kegiatan seni dalam rangkaian Fiesta Fatahillah.
Fiesta Fatahlillah juga menjadi perayaan untuk memulai program yang lebih besar yaitu merevitalisasi Kota Tua. memperbaiki fisik gedung, infrastruktur dan mengembangkan kegiatan seni di kawasan Kota Tua.
Kegiatan tersebut akan dibukan pada Kamis (13/3/2014) dengan dibuka oleh kegiatan Jakarta Contemporary Art Space dan Visitor Center yang proses renovasinya dilakukan oleh arsitek Andra Martin.
Adapun, Jakarta Contemporary Art Space dibuka dengan pameran seni rupa kontemporer oleh 47 seniman ternama Indonesia seperti Agus Suwage, Arin Dwihartanto, Davy Linggar, Dolorosa Sinaga, Entang Wiharso, FX Harsono, Made Wianta, Nasirun, Nyoman Nuarta dan Tisna Sanjaya.