Bisnis.com, JAKARTA - Investor dalam maupun luar negeri harus bersaing ketat untuk mendapatkan restu jadi investor tanggul raksasa pengaman banjir Jakarta Giant Sea Wall (GSW) karena peminatnya banyak.
Meski demikian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan yang terpenting saat ini adalah menyelesaikan uji kelayakan atau feasibility study (FS) GSW sebelum proyek konstruksi dimulai.
Bahkan investor Artha Graha (AG) yang sudah getol membidik megaproyek tersebut belum ketemu dengan Jokowi. "Belum [ketemu], FS nya juga belum kok sampai bicara gitu. Saya denger yang minat banyak sekali baik dari luar, baik dari dalam," katanya di Balaikota DKI Jakarta, Minggu (9/3/2014).
Tapi sayangnya Jokowi tidak menjelaskan identitas investor tersebut, termasuk pihak swasta yang melakukan uji kelayakan tidak diketahui Jokowi. Data mengenai keterlibatan swasta dipegang oleh Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani. "Banyak pokoknya tanya saja ke bu Yani [Sarwo Handayani]," katanya.
Sebelumnya Jokowi menargetkan peletakan batu pertama atau groundbreaking GSW dimulai pertengahan tahun ini dengan catatan FS nya sudah selesai. Dia enggan bicara banyak soal teknis sebelum rencana pembangunan proyek senilai Rp600 triliun itu rampung.
"Iya itulah nanti bisa dijelasin kalau FS nya jadi. Saya nggak mau bicara awang-awang tanpa ukuran, ranpa sebuah gambaran yang jelas," jelas Jokowi.
Dia hanya meyakinkan kepada masyarakat Jakarta bahwa proyek ini akan segera dikerjakan. Business plan nya harus dimatangkan agar pihak swasta yang mendanai ratusan triliun bisa tetap untung.