Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transportasi Massal, DKI Akan Buat Tiket Gabungan

Pemprov DKi melalui BUMD PT Transjakarta akan membuat tiket tunggal untuk para warga yang menggunakan transportasi massal.
Bus Transjakarta merupakan salah satu transportasi massal/JIBI
Bus Transjakarta merupakan salah satu transportasi massal/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Pemprov DKi melalui BUMD PT Transjakarta akan membuat tiket tunggal untuk para warga yang menggunakan transportasi massal.

Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tugas dari PT Transjakarta akan membuat tiket tunggal yang dapat digunakan untuk membayar semua bus. 

"Kami tidak ingin lagi bayar semua bus pakai setoran supir tetapi dibayar per kilometer," ujarnya di Balai Kota, Kamis (27/3/2014).

PT Transjakarta akan menghitung tiket paling wajar tanpa harus diberikan subsidi dari pemerintah yang sebesar Rp800 miliar hingga Rp1 triliun.

Pria yang kerap disapa Ahok ini telah mencoba harga tiket tanpa subsidi pada armada bus kota terintegrasi busway (BKTB) dan Kopaja yang ditetapkan tarif karcis Rp6.000 agar warga Jakarta terbiasa dengan harga tersebut.

"Survei kebutuhan hidup layak kepada pegawai Rp12.000, kalau naik beberapa kali enggak cukup. Kami ingin Anda bayar Rp6.000 atau Rp12.000 tetapi bebas naik bus kemana saja seperti tiket terusan dan gabung sama kereta api," ucapnya.

Rencana pengabungan tiket inilah yang membuat Pemprov DKI membentuk jajaran komisaris dan direksi PT Transjakarta dari mantan pegawai bank dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

"Tiket penggabungan ini antara Transjakarta, kopaja, metro mini, dan bus tingkat wisata," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan modal dasar yang diberikannya kepada PT Transjakarta senilai Rp90 miliar dan Rp10 miliar dari PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro).

"Transisi BUMD PT Transjakarta ini selama 6 bulan, kita ingin setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) langsung bekerja. Modal pertama disetor PT Jakpro Rp10 miliar," tutur Ahok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper