Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI berkomitmen untuk menyediakan transportasi massal armada bus Transjakarta yang aman dan nyaman bagi warga DKI.
Hal tersebut diucapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seusai mencoba [live trial] armada bus bermerek Scania.
Dia mengatakan nantinya armada bus Transjakarta akan menggunakan bus asal benua Eropa karena fasilitas kenyamanan dan keamanan yang telah terjamin
Menurut pria yang kerap disapa Ahok, dengan armada bus Transjakarta yang nyaman inilah akan membuat warga DKI dapat beralih dengan sendirinya menggunakan transportasi umum sehingga mengurangi kemacetan di Jakarta.
"Kalau bus itu bantingannya keras, Anda mau naik bus enggak? Kan targetnya mindahkan warga dari. mobil pribadi ke bus. Kalau busnya sudah tidak aman, tidak nyaman, siapa yang mau naik. Makanya kita harus siapkan bus yang aman. Saya komitmen harus pakai bus yang aman dan nyaman," ujarnya di Monas, Kamis (8/5/2014).
Pemprov DKI, lanjutnya, telah menetapkan standar kriteria armada bus yang akan digunakan untuk transportasi umum di Jakarta seperti tabung gas, suspensi udara, dan bodi kendaraan yang berbahan aluminium.
"Kita mau cari armada bus yang tidak bikin takut warga, misalnya gasnya bocor itu otomatis tertutup jadi enggak gampang meledak. Suspensi udara harus bagus saat kita berdiri maupun duduk. Saya ingin bus kaya mobil sedan. Bodi juga harus alumunium yang tahan lama," ucap Ahok.
Pemprov DKI juga menginginkan karoseri armada bus Scania ini harus dibuat di Bekasi sehingga menghasilkan transfer teknologi canggih Euro 6.
Saat ini, bus Scania sudah diusulkan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan jasa Pemerintah (LKPP) untuk diikutkan dalam tender E-catalogue pada tahun depan.
Tidak hanya armada bus asal Swedia yang ikut dalam tender E-catalogue, nantinya bus asal Jerman, Mercedes Benz turut dalam tender tersebut.
Selain memberikan kenyamanan di dalam bus bagi penumpang, pelayanan armada bus Transjakarta juga akan ditingkatkan.
Nantinya, warga DKI tidak perlu menunggu lama untuk menggunakan armada bus Transjakarta.
Pemprov DKI akan menerapkan standar pelayanan minimum (SPM) armada bus sehingga penumpang tidak perlu menunggu lama bus tersebut.
Ahok menjamin setiap 7 menit akan muncul armada bus Transjakarta dan tidak akan ada penumpukan penumpang di halte Transjakara.
Mantan Bupati belitung Timur ini juga meminta kepada pihak operator Transjakarta untuk membeli armada bus sesuai dengan standar diharuskan oleh Pemprov DKI.
"Kalau operator tidak mau, kami beli bus nya dengan standar internasional karena kami hanya ingin warga DKI naik busnya nyaman," tambah Ahok.
Menurutnya, harga armada bus dari Swedia ini tidak begitu mahal jika dibandingkan dengan armada bus yang berasal dari China.
Harga satu armada bus Scania senilai Rp5,7 miliar hingga Rp5,8 miliar dengan waktu pemakaian lebih dari 10 tahun dan berstandar internasional, sedangkan, armada bus asal China seharga Rp3,5 miliar dengan waktu pemakaian hanya 3-4 tahun.
Tahun ini, Pemprov DKI mengangarkan Rp17 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 untuk membeli armada bus Transjakarta.
Namun, Pemprov DKI belum dapat memastikan apakah tahun ini akan menambah armada bus Transjakarta.
Pasalnya, infrastruktur jalan yang ada di Jakarta belum memenuhi standar sehingga dapat mempermudah kerusakan armada bus.
"Jalan kita masih jelek. Jadi enggak tahu nambah bus apa tidak. Perbaiki jalan dulu deh," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
