Bisnis.com, JAKARTA-Pemerintah Kotamadya Jakarta Timur membentuk tim buru sergap (Buser) dengan anggota orang terlatih, termasuk dalam keterampilan beladiri. Mereka bertugas menyisir dan menertibkan sumber kemacetan lalu lintas di wilayahnya.
Benhard Hutajulu, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, mengatakan pembentukan tim Buser untuk membantu petugas Suku Dinas Perhubungan dalam mengatasi kemacetan di 91 titik rawan kemacetan lalu lintas yang tersebar di 10 kecamatan.
“Mengingat personel di lapangan hanya berjumlah 80 orang dan dibagi dalam dua shift sehingga personel kami di lapangan sangat terbatas, sementara jumlah titik kemacetan sangat banyak, maka kami bentuk tim Buser," katanya dalam situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Dia mengatakan, titik rawan kemacetan di Jakarta Timur antara lain di kawasan Jl Jatinegara Barat, tepatnya di sekitar pintu keluar Pasar Regional Jatinegara, Jl Raya Bogor di Kramatjati, Jl Mayjen Sutoyo di kawasan UKI Cawang, Jl Otista, dan Jl Dewi Sartika.
Selain membentuk tim Buser, lanjutnya, Sudin Perhubungan Jakarta Timur juga meminta partisipasi masyarakat dalam mengatasi kemacetan lalu lintas, termasuk melihat angkutan umum ngetem sembarangan dengan melapor ke petugas melalui telepon 0214893764.