Bisnis.com, BEKASI - Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) makanan dan minuman di Kota Bekasi dinilai masih belum mampu menjaga produksi yang berkelanjutan sehingga sulit memasarkan produk di pusat perbelanjaan moderen.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi Amit Riyadi mengatakan selama ini pemkot terus mendukung pengembangan IKM melalui sokongan permodalan, pelatihan dan pemasaran.
"Kendala bagi pelaku IKM terkait dengan aspek pemasaran," ungkapnya saat ditemui Bisnis, Jumat (29/8/2014).
Menurutnya, Pemkot Bekasi telah membuka celah bagi pemasaran produk IKM mamin di sejumlah pusat perbelanjaan seperti supermarket dan pasar modern.
Kendati begitu, ungkapnya, pelaku IKM mamin seringkali kesulitan memenuhi tuntutan pengelola supermarket dan pasar moderen.
Amit menjelaskan pemasaran produk di pasar moderen mensyaratkan sejumlah aspek, antara lain cita rasa dan pengepakan (packaging).
Sebagian besar pelaku IKM mamin, lanjutnya, sangat kesulitan untuk memenuhi tuntutan produksi secara berkelanjutan.
"Mereka sulit untuk secara konsisten berproduksi setiap bulan seperti yang diminta supermarket," ungkapnya.
Oleh karena itu, Amit menuturkan kendala tersebut dapat diatasi dengan pembentukan wadah seperti koperasi untuk mengakomodir kebutuhan bahan baku, kapasitas produksi dan pemasaran IKM mamin.
Konsep tersebut, jelasnya, sudah berjalan dengan baik dalam pengembangan ekspansi pelaku IKM boneka dan alat permainan di Kota Bekasi.
"Bagaimana bisa memenuhi permintaan produk supermarket hingga ke luar kota, padahal kebutuhan dalam kota saja tidak bisa dipenuhi. Jadi, perlu wadah atau koperasi," tegasnya.