Bisnis.com, JAKARTA--Panitia pemotongan hewan kurban diminta memperhatikan dan mengawasi pembuangan limbah hewan kurban karena berpotensi menimbulkan penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dien Emmawati mengatakan kotoran, darah, dan sampah dari hewan kurban harus dikelola dengan baik karena berpotensi penyakit jika dibiarkan sembarangan. Bakteri yang terdapat pada limbah hewan kurban akan menimbulkan bau menyengat, penyakit kulit, hingga penyebaran bakteri yang berbahaya.
"Limbah kurban jangan dibuang sembarangan ke tempat sampah terbuka atau ke selokan tetapi harus dikubur atau dialirkan ke septic tank," ujarnya, Jumat (3/10/2014.
Ia meminta kepada panitia kurban bersama warga membuat lubang di tanah dengan kedalaman tertentu sebagai tempat pembuangan limbah tersebut. Lubang pembuangan limbah tersebut juga sebaiknya diberikan anti bakteri dan jauh dari pemukiman warga.
Dien juga mengimbau masyarakat untuk membeli hewan yang sudah diberikan label sehat dan sesuai syariat sehingga resiko penyakit yang ditimbulkan bisa diminimalisir. Masyarakat juga diminta untuk menjaga pola makan utamanya warga yang memiliki penyakit kolesterol, hipertensi, diabetes dan ginjal.
"Konsumsi daging sapi atau kambing harus diimbangi sayur, buah dan karbohidratnya supaya tidak sakit setelah memakannya," pungkasnya.