Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggiatkan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) percontohan dengan membangun rusun percontohan baru di Rawa Buaya, Jakarta Timur.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Yonathan Pasodung mengatakan pembangunan rusun percontohan Rawa Buaya telah dimulai akhir bulan September 2014.
Konsep percontohan dari Dinas Perumahan ini berupa rusun yang memiliki fasilitas umum yang terpusat di lantai 1, 2, dan 3.Sedangkan lantai 4 ke atas digunakan sebagai hunian.
"Konsep percontohan dari kami itu memaksimalkan sebuah area. Selain untuk hunian, rusun dilengkapi juga dengan fasilitasnya seperti pasar, klinik, taman kanak-kanak, bank. Ditingkatkan juga lantainya dari yang 6 lantai menjadi 16 lantai," ucap Yonathan kepada Bisnis, Jumat (3/10/2014).
Berdasarkan catatan Bisnis, rusun percontohan di Jakarta hingga saat ini baru terdapat satu rusun, yaitu Rusun Marunda di mana terdapat pipa yang menyalurkan gas bumi dari Perusahaan Gas Negara (PGN) ke unit-unit hunian.
Rusun Marunda merupakan rusun pertama yang dialiri gas bumi.
Rusun Rawa Buaya sendiri terdiri dari 16 lantai, sedangkan rusun-rusun di Jakarta rata-rata terdiri dari 6 lantai.
Nantinya Rusun Rawa Buaya akan dibangun sebanyak 5 tower. Masing-masing tower terdiri dari 300 hingga 350 unit hunian.
"Tahun ini dibangun 2 tower dulu, tahun 2015 baru dilanjutkan yang 3 tower," tutur Yonathan.
2 Tower yang dibangun terlebih dahulu ditargetkan rampung pada 2015, sedangkan 3 tower lainnya ditargetkan selesai setahun kemudian.
Pembangunan rusun percontohan Rawa Bebek menelan biaya sebesar Rp60 miliar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 dan 2015. Untuk pembangunan 2 tower di tahun 2014 digunakan dana APBD 2014 sebesar Rp30 miliar.
Setelah Rusun Rawa Buaya, Pemprov DKI akan segera membangun rusun percontohan di KS Tubun dan Samper yang terdiri dari 16 lantai.
